TopCareerID

Buat Panduan Kamu, Ini Perbedaan Gaya Pemimpin Wanita dan Pria

Ketimpangan gender.

Ilustrasi (Dok. Entity)

Topcareer.id – Kesetaran gender kini sudah semakin merata ke hampir segala bidang. Dalam hal kepemimpinan pun nyaris tak ada perbedaan. Saat ini sudah banyak wanita menjadi pemimpin layaknya pria.

Namun tentunya, dalam memimpin mereka akan memiliki gaya kepemimpinan berbeda. Baik dalam ketegasan hingga kemampuan untuk mengambil suatu keputusan.

Mengutip Careeradvancementblog.com, berikut ini beberapa penjelasan mengenai perbedaan antara pemimpin wanita dan pemimpin pria.

Baca juga: Saran CEO Goop, Gwyneth Paltrow untuk Pemimpin Perempuan

Gaya komunikasi
Menurut American Psychological Association, wanita cenderung memiliki gaya kepemimpinan yang lebih kooperatif dan partisipatif. Sementara pria cenderung lebih banyak memberi perintah dan mengontrol. Mereka lebih berorientasi pada tugas dan pengarahan, sementara wanita lebih demokratis.

Pria memberikan arahan bagi karyawan mereka, sementara wanita mendorong karyawan untuk menemukan arah mereka sendiri. Gaya kooperatif melibatkan lebih banyak percakapan dan mendengarkan, memang membutuhkan lebih banyak waktu tetapi membuat karyawan merasa lebih dihargai.

Sistem reward
Wanita sering memotivasi karyawan mereka dengan membantu mereka menemukan harga diri dan kepuasan dalam bekerja, ini juga berfungsi sebagai reward bagi para karyawan.

Wanita membantu karyawan menemukan identitas mereka dalam pekerjaan yang mereka lakukan. Laki-laki lebih cenderung menggunakan pendekatan kepemimpinan transaksional dalam memberikan insentif untuk berhasil dan hukuman bagi yang gagal.

Baca juga: Little Women dan Keputusan Perempuan untuk Menikah atau Tidak

Tentu saja, salah satu gender bisa terus belajar untuk berhasil dalam salah satu gaya kepemimpinan ini.

Perbedaan yang terjadi dalam kepemimpinan antara manajer pria dan wanita dapat berguna secara bersamaan, karena pemimpin transaksional dapat memastikan akuntabilitas sementara pemimpin transformasional memotivasi dan menginspirasi.

Self-Branding
Pria cenderung pandai membranding diri mereka sendiri, yang berarti mereka akan membiarkan orang lain tahu tentang kesuksesan dan kekuatan mereka. Sedangkan wanita lebih cenderung bersikap rendah hati atau diam tentang prestasi mereka sendiri.

Untuk berhasil menjadi pemimpin, wanita harus belajar branding diri mereka sendiri dengan berbagi prestasi dan keterampilan mereka. Akan sulit bagi seseorang untuk maju sebagai pemimpin jika orang tidak memperhatikan kemampuannya. Branding juga membuat pemimpin lebih menghargai posisinya saat ini.

Kenyataannya adalah bahwa perbedaan antara gaya kepemimpinan pria dan wanita dapat memperluas kumpulan kreativitas dan inovasi perusahaan. Ini meningkatkan keberhasilan perusahaan mana pun ketika pria dan wanita sama-sama dipromosikan ke posisi tingkat tinggi. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version