TopCareerID

Indonesia Masuk 3 Besar Negara yang Pekerjanya Paling Optimis Soal Karier

Para narasumber berfoto dengan para peserta Roadshow Mentoring dan Kompetisi GoStartup Indonesia di GeCo CoWorking Space, Surabaya pada Selasa (24/9/2019). (Bekraf)

Topcareer.id – Seberapa optimis kamu dengan masa depan pekerjaan yang kamu jalani saat ini?

Meski tak ada yang tahu perkembangan industri ke depan seperti apa, tapi, memang menurut studi baru dari LinkedIn, orang Indonesia optimis tentang karier mereka ke depan.

Situs jejaring profesional, LinkedIn mensurvei lebih dari 30.000 orang berusia 18 hingga 65 tahun di 22 pasar untuk LinkedIn Opportunity Index tahunannya, yang berupaya mengukur tantangan dan peluang yang memengaruhi tenaga kerja saat ini.

Hasil dari studi itu menunjukkan bahwa karyawan di India, Indonesia dan China begitu berharap (optimis) tentang prospek karier mereka daripada pekerja di negara ekonomi besar lainnya.

Baca juga: Fakta dan Karakteristik Gen Z yang Wajib Kamu Tahu

Tingkat optimisme muncul jauh lebih tinggi di tiga negara Asia yang ekspansif daripada di beberapa pasar pekerjaan terkemuka dunia, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Jerman, dan Inggris.

Studi ini mengukur tujuh metrik optimisme termasuk persepsi responden tentang ekonomi selama 12 bulan ke depan, situasi keuangan mereka, dan kualitas hidup mereka dibandingkan dengan generasi pendahulu mereka.

India berada di puncak daftar dengan skor 121, jauh di atas rata-rata global 100, diikuti oleh Indonesia, dengan 117, dan China dengan 116, karena kepercayaan warga terhadap prospek ekonomi negara mereka dan pasar pekerjaan yang berkembang.

Baca juga: Meski Fasih Teknologi, Gen Z Dinilai Belum Siap Kerja

Memang, 50% responden Gen Z dan 48% milenial di tiga negara Asia itu mengatakan mereka mengharapkan ekonomi negara mereka membaik dalam 12 bulan ke depan sehingga mampu meningkatkan prospek kerja mereka.

Olivier Legrand, direktur pelaksana LinkedIn di Asia Pasifik, mengatakan temuan ini menunjukkan keyakinan mendasar bahwa negara-negara berkembang berada di lintasan yang mengarah ke atas.

“Meskipun pertumbuhan ekonomi melambat di pasar-pasar berkembang ini, mereka yakin dengan potensi pertumbuhan ekonomi pasar mereka, serta perbaikan dalam keuangan pribadi mereka untuk tahun ini,” kata Legrand kepada CNBC Make It.

“Demikian juga, tingkat optimisme yang kontras antara negara maju dan berkembang menunjukkan bahwa orang-orang di negara maju mungkin percaya bahwa pasar mereka telah mencapai titik jenuh dalam hal pertumbuhan ekonomi aktual,” tambahnya.

Amerika Serikat sendiri menduduki peringkat teratas optimisme di antara negara-negara Barat, didukung oleh periode ekspansi ekonomi yang berkepanjangan dan pasar pekerjaan yang kuat.

Kekuatan ekonomi utama lainnya yang mencatat rata-rata atau di bawah rata-rata tingkat optimisme termasuk Kanada dengan skor 98, Singapura dengan 95, dan Inggris dengan 91. Jepang, negara yang terkenal dengan jam kerjanya yang tak kenal ampun, berada di peringkat bawah dengan peringkat skor 80.

“Responden di Jepang merasa bahwa kualitas hidup mereka menurun dibandingkan dengan generasi pendahulu mereka. Sentimen ini mungkin menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap pandangan mereka yang kurang optimis tentang ekonomi dan peluang masa depan,” kata Legrand.

Berikut negara dengan pekerja dengan tingkatan optimisme mereka terhadap karier di masa depan:

1. India (skor 121)

2. Indonesia (skor 117)

3. China (skor 116)

4. Uni Emirat Arab (skor 115)

5. Filiphina (skor 111)

6. Mexico (skor 107)

7. Brasil (skor 105)

8. Amerika Serikat (104)

9. Malaysia (99)

10. Kanada (98) .*

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version