Topcareer.id – Siapa yang menyangka aplikasi pesan instan populer di dunia, WhatsApp kini sudah memiliki lebih dari 2 miliar pengguna di seluruh dunia. WhatsApp mengumumkan hal itu pada Rabu (12/2/2020).
Jumlah pengguna itu naik dari 1,5 miliar pada 2018. Dengan adanya tonggak sejarah tersebut, WhatsApp menegaskan kembali pentingnya mengenkripsi pesan para penggunanya.
Menariknya, praktik tersebut semakin mendapat tekanan dari anggota parlemen di seluruh dunia. Hal itu lantaran adanya pendapat bahwa tidak dapat membaca pesan orang akan mempersulit proses pengungkapan ketika aplikasi digunakan untuk memfasilitasi terorisme, eksploitasi anak, dan kejahatan lainnya.
Baca juga: Wajib Tahu, Ini Trik dari Whatsapp Hentikan Sebar Berita Hoax
CEO WhatsApp Will Cathcart mengatakan bahwa perusahaan tidak memiliki rencana untuk menonaktifkan enkripsi pada layanannya.
“Untuk semua sejarah manusia, orang-orang telah dapat berkomunikasi secara pribadi satu sama lain, dan kami tidak berpikir bahwa itu akan hilang dalam masyarakat modern,” katanya kepada The Wall Street Journal.
Namun, CEO menambahkan bahwa WhatsApp akan memberikan metadata ketika berguna untuk penyelidikan.
Baca juga: Whatsapp Bisnis Dongkrak Keuntungan bagi Pebisnis Lokal
Di masa depan, Cathcart mengatakan bahwa perusahaan sedang bekerja untuk membuat layanan yang dapat dioperasikan dengan pesan instan Facebook. Hal itu terkait rencana yang diumumkan oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg tahun lalu.
Namun, Cathcart mengakui integrasi ini mungkin memiliki keterbatasan, seperti beberapa fitur pada Messenger yang tidak diterjemahkan ke dalam WhatsApp.