TopCareerID

Baju Astronot Harganya Rp 160 Miliar Lebih, Apa Saja Bahannya?

Astronot di film Gravity. (dok. Fox News)

Topcareer.id – Jika kamu pernah atau memang bercita-cita sebagai astronot, pernahkah kamu bertanya berapa sih harga baju astronot? Bahkan jika kamu tidak memiliki niat apapun untuk bepergian ke luar angkasa, mengetahui biayanya bukan ide yang buruk.

Baju astronot harganya sangat mahal. Sekitar 12 juta dolar AS yang dirupiahkan setara Rp 160 miliar lebih. Baju itu sangat bernilai setiap bagiannya. Beratnya 21 kilogram dan dibuat dengan beberapa bahan mahal dan beragam lapisan. Butuh waktu bertahun-tahun untuk membuat satu setel baju astronot.

Mengetahui setelan baju astronot berbobot 21 kilogram pasti membuatmu bertanya-tanya kembali, dari material apa sih baju astronot dibuat? Perlu kamu ingat bahwa teknologi baju astronot merupakan salah satu yang paling rumit di dunia.

Baca juga: NASA Buka Lowongan Jadi Astronot, Apa Syaratnya?

Setiap baju astronot dibangun dengan bahan yang berbeda digulung menjadi 14 lapisan yang berbeda. Lapisan ini ada untuk memastikan keamanan astronot. Seorang astronot membutuhkan pakaian antariksa lebih dari apa pun.

Baiklah, berikut adalah detail dari 14 lapisan berbeda dalam pakaian antariksa dan manfaatnya.

Cairan pendingin dan ventilasi pakaian
Dalam pakaian berpendingin cair ini, kamu akan menemukan 3 lapisan yang berbeda. Hal unik lainnya tentang pakaian ini adalah bahan dari setiap lapisan. Dirancang dengan lapisan spandex yang dibangun agar pas dengan tubuh seseorang. Lapisan ini untuk memastikan seorang astronot tetap tenang ketika dia berada di luar angkasa. Cairan pendingin datang dari ransel yang dibawa astronot. Bisa juga dari tali pusat khusus langsung dari pesawat ruang angkasa. Uap yang berasal dari CO2 (Karbon dioksida) yang dihembuskan oleh astronot juga bisa menjadi bagian dari ini.

Baca juga: Astronot Perempuan NASA Ciptakan Rekor Tinggal Terlama di Luar Angkasa

Bladder layer
Lapisan ini penting untuk kelangsungan hidup astronot. Ini membantu memastikan pemeliharaan tekanan dinamis yang memadai untuk melindungi siapa pun yang mengenakan baju astronot. Lapisan ini memegang oksigen yang akan astronot hirup di ruang angkasa hampa udara.

Lapisan ripstop
Pakaian antariksa dibuat dengan mempertimbangkan tantangan-tantangan yang mungkin terjadi. Lapisan ini dirancang untuk membantu mencegah setelan robek. Jadi kamu dapat melihat bahwa itu juga merupakan lapisan kritis. Tidak peduli bahaya yang dihadapi astronot, dengan lapisan ini, pakaian antariksa akan tetap utuh.

Baca juga: Tiga Hari Tugas, Anak Magang NASA Temukan Planet Baru

Lapisan Isolasi Mylar
Terdiri sekitar 7 lapisan dan terbuat dari bahan yang pada dasarnya ditemukan dalam penyimpanan makanan. Lapisan-lapisan itu juga ditambahkan untuk melindungi kehidupan para astronot. Lapisan mylar berfungsi seperti pendingin atau termo. Lapisan mylar akan menjaga suhu astronot stabil.

Lapisan terakhir
Lapisan terakhir ini dirancang dengan 3 bahan berbeda. Salah satu lapisannya didesain dengan Kevlar. Bahan ini digunakan untuk pembuatan rompi anti peluru. Tujuannya untuk melindungi pemakainya. Dua lapisan tersisa memiliki fungsi yang berbeda. Satu tahan api, sementara yang lain tahan air. *

Editor: Ade Irwanyah

Exit mobile version