TopCareerID

Komunitas Rumah Millenials, Membangun Jejaring Milenial Berprestasi

Talk show Rumah Millennials. (foto: Rino/Topcareer.id)

Topcareer.id – Rumah Millenials, sebuah komunitas jejaring kolaborasi dan ekosistem millenial bekerja sama dengan Museum Sumpah Pemuda menggelar acara diskusi tentang membentuk kepemimpian berkarakter di Museum Sumpah Pemuda di Jakarta Pusat, Selasa (18/02/2020) lalu.

Yudha Adyaksa, Ketua Bidang Minat dan Bakat Pemuda di Rumah Millenials menuturkan, Rumah Millenials adalah platform yang menghubungkan antara anak-anak muda yang berprestasi dan berada di manapun. “Kami profiling, kemudian berikan wadah untuk bisa saling memberikan inspirasi,” kata Yudha pada Topcareer.id saat dijumpai pada acara tersebut.

Rumah Millenials mengadakan acara bincang-bincang bertajuk M-talks sebulan atau dua bulan sekali, Acara itu menghadirkan milenial yang berkarier atau punya expertise pada bidang tertentu agar bisa berbagi dan menjadi inspirasi.

Baca juga: Talkshow JFW 2019: Pentingnya Visual Merchandising pada Bisnis Retail

Tema acara kali ini mengenai karakter yang harus ditanamkan kepada para milenial dan Gen Z. Apa sajakah karakter itu?

“Rasa persaudaraan, untuk saling menguatkan satu sama lain. Kita bisa lihat bagaimana Rumah Millenials itu muncul, yaitu karena banyak milenial berprestasi namun tidak terjejaring. Rasa persaudaraan yang kita manfaatkan di sini untuk mempererat hubungan satu sama lain,” kata Yudha.

Ia juga menambahkan para milenial harus mengetahui dan paham mengenai tantangan di masa depan. Sehingga nantinya para milenial bisa banyak memberi kontribusi kepada pemerintah ataupun organisasi di mana mereka berada.

Baca juga: Bekraf Gelar Millenial Creative Talks

“Milenial sekarang cenderung ingin menjadi entrepreneur, makanya kita hadirkan di Rumah Millenials orang-orang yang pas untuk menjadi mentor bagi mereka, karena saya yakin dan percaya kita semua terbentuk dengan idolanya masing-masing,” ujar Yudha.

Ketika seorang milenial memiliki banyak idola, mereka bisa memilih mana yang paling sesuai dengan mereka, sehingga mereka tidak hanya terfokus untuk berminat pada satu bidang. Hal itu bisa memperkaya cita-cita para milenial.

Untuk menemukan bakat dan mengelola millenial, Yudha menjelaskan menghadirkan pembicara yang sesuai dengan topiknya. “Nanti audiensnya akan terlihat, ketika akan muncul tindak lanjut untuk konsultasi, setelah konsultasi akan didapatkan arah dan minat seorang milenial,” katanya.

“Dengan M-talks seperti ini, kita bisa mengetahui sejak dini ke arah mana minat para milenia.”

Agar millenials paham akan bakat dan minatnya, ada beberapa program yang dijalankan oleh Rumah Millenials seperti M-talks yang berbentuk seminar dan talkshow, ada juga training MPD (millenials professional development) yang berwujud workshop.

Yudha merasa bangga mengetahui pemerintah sudah ingin berkolaborasi dengan komunitas Rumah Millenials. Harapannya, kolaborasi ini semakin meningkat. “Sekarang sudah jamannya kolaborasi, sudah tidak bisa sendiri-sendiri lagi. kita harus fokus dengan kolaborasi, sehingga kita bisa sama-sama menghadapi tantangan yang terjadi di negara ini,” kata Yudha. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version