TopCareerID

Vaksin Virus Korona Siap Diuji Coba ke Manusia Bulan April, Hasilnya Dirilis Juli

Ilustrasi virus korona. (dok. Forbes)

Topcareer.id – Setelah virus korona muncul dan mewabah di China, para peneliti sibuk mencari obat atau vaksin untuk mencegah penyebaran virus ini. Moderna Therapeutics, salah satu perusahaan bioteknologi yang berbasis di Cambridge, telah mengirimkan vaksin COVID-19 batch pertamanya.

Vaksin ini dibuat hanya 42 hari setelah urutan genetik virus COVID-19, yang disebut SARS-CoV-2, dirilis oleh para peneliti China pada pertengahan Januari.

Botol pertama dikirim ke Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), bagian dari National Institutes of Health (NIH) di Bethesda, Maryland, yang akan menyiapkan vaksin untuk pengujian manusia pada awal April.

Baca juga: Korona Mewabah di Iran: Wakil Menkes Terinfeksi, 50 Orang Tewas

NIAID mengharapkan untuk memulai uji klinis dengan 20 hingga 25 subjek sehat pada akhir April untuk mengevaluasi keamanan dan kemanjuran vaksin terhadap infeksi, Wall Street Journal melaporkan.

Itu berarti akan memakan waktu atau periode tiga bulan antara desain vaksin dan pengujian manusia, dengan hasil pertama tersedia pada awal Juli, menurut laporan itu.

“Masuk ke uji coba Fase Satu dalam waktu tiga bulan untuk mendapatkan urutannya tidak diragukan lagi merupakan rekor dunia. Tidak ada yang pernah berjalan secepat itu,” kata Dr. Anthony Fauci, direktur NIAID, menurut WSJ.

Berita tentang tes vaksin mendatang membuat harga saham Moderna naik 19% pada hari Selasa menjadi sekitar USD22 per saham. Meskipun begitu, efikasi vaksin tidak diketahui.

Pembuat obat lain juga berlomba untuk mengembangkan vaksin melawan virus korona, termasuk Sanofi, Inovio Pharmaceuticals, Novavax dan Johnson&Johnson. Gilead Sciences juga mengeksplorasi apakah salah satu obat yang ada dapat bekerja melawan penyakit ini.

Virus korona yang secara resmi dikenal sebagai COVID-19, telah menginfeksi lebih dari 80.000 orang dan membunuh hampir 3.000 orang.

Baca juga: WHO Peringatkan Wabah Korona Bisa Meledak Secara Global

Ini juga bisa memakan waktu satu tahun untuk vaksin Moderna menghadapi tantangan terkait peraturan yang kemudian tersedia secara luas. NIAID mengatakan kepada CBS MoneyWatch bahwa uji klinis fase pertama akan diadakan di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle, tetapi tidak memiliki tanggal mulai yang pasti.

Didirikan pada 2010, Moderna mengembangkan obat-obatan berdasarkan apa yang disebut messenger RNA untuk penyakit menular dan langka dan banyak lagi.

“Mungkin saja itu akan berhasil, tetapi kita harus menunggu dan melihat,” kata CEO Moderna, Stéphane Bancel kepada WSJ. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version