Topcareer.id – Tanggal 3 Maret di peringati sebagai Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran (HKTP). Tak hanya nasional, tetapi juga di dunia. HKTP diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan telinga dan pencegahan gangguan pendengaran.
Berdasarkan data WHO diperkirakan ada sekitar 360 juta orang di dunia (5,3%) mengalami gangguan cacat pendengaran, 328 juta (91%) di antaranya adalah orang dewasa (183 juta laki-laki, 145 juta perempuan) dan 32 juta (9%) adalah anak-anak.
Hari Pendengaran disepakati jatuh pada 3 Maret setiap tahun bukan tanpa alasan. Angka tiga dipilih karena bentuknya menyerupai telinga. Hal ini bermaksud agar memudahkan orang untuk mengingatnya.
Baca juga: Ingat, Jangan Pernah Berbagi 10 Benda Ini dengan Orang Lain!
Pada tahun 2007 silam diselenggarakan konferensi iternasoional pertama tentang Pencegahan dan Rehabilitasi Gangguan Pendengaran. Konferensi diselenggarakan di Beijing oleh Pusat Penelitian Rehabilitasi Anak Tuna Rungu China (CRRCDC), Federasi Orang Cacat (CDPF) Beijing, China, dan WHO.
Hasil konferensi tersebut adalah Deklarasi Beijing dan penetapan 3 Maret sebagai International Ear Care Day. Di Indonesia sendiri pemerintah baru mencanangkan Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran tanggal 3 Maret pada tahun 2010.
Hari pendengaran nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran agar selalu menjaga kesehatan telinga dan pendengaran. Sejak HKTP resmi diperingati, pemerintah mulai berupaya lebih serius dalam mengatasi gangguan pendengaran dan ketulian di Indonesia dengan melakukan tindakan promotif, preventif, serta memberikan pelayanan kesehatan telinga yang optimal. *
Editor: Ade Irwansyah
