Topcareer.id – Komisioner Lembaga Sensor Film Indonesia, Rommy Fibri angkat suara terkait sebagian protes masyarakat terhadap LSF tentang banyaknya film bergenre kekerasan dan horor.
Menurutnya, masyarakat tidak perlu memusingkan hal tersebut. Jika film bergenre kekerasan dan horor marak di pasaran, itu karena memang genre tersebut sedang menjadi tren.
“Dalam dunia industri perfilman ada dua hal saling terkait yaitu genre dan trend.” Kata Rommy saat hadir sebagai salah satu narasumber Huawei Film Awards yang digelar di auditorium London School of Public Relations (LSPR), Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Rommy menambahkan, memahami industri film tidak bisa disamakan dengan memahami output film di sekolah film. Ketika publik sedang menyukai tentang horror, maka film bergenre horror pun akan menjadi trend.
“Dalam setahun pola genre dan tren perfilman sudah jelas. Seperti komedi, horror, kekerasan, religius, romantis akan terus bergulir sesuai dengan musimnya.” ujarnya.
Editor: Feby Ferdian