Topcareer.id – Konon, bagian paling susah dari menulis cerpen adalah mengawalinya. Benarkah begitu? Apa itu juga berlaku buat kamu?
Sebagaimana tips pertama di tulisan bagian pertama: tulis saja dulu apa yang ada di dalam kepalamu.
Berikut langkah-langkah lain untuk mulai menulis cerpen yang bisa kamu langsung praktikkan.
4.Jangan menulis sekaligus mengedit
Gara-gara terdorong ingin menulis sebagus mungkin, kamu malah mengerjakan dua hal sekaligus: menulis dan mengedit. Seringkali, kamu berlama-lama menulis lalu menghapusnya lagi. Akhirnya tulisanmu tak kunjung selesai.
Sesungguhnya, tulisan yang baik lahir dari dua tahap. Tahap pertama menuangkan isi pikiran lewat tulisan. Tahap kedua baru kamu membaca ulang dan mengeditnya. Tumpahkan saja dulu apa yang ada di kepalamu. Jangan pedluikan kalimatnya kacau, pilihan katanya buruk, atau ceritanya tak runut. Setelah semuanya tumpah kamu bisa memperbaikinya.
5.Mau ceritakan apa?
Kadang ada yang bertanya begini, apa yang harus saya ceritakan di sebuah cerpen? Seorang pengarang bisa cerita apa saja. Kehidupan kita begitu luas, masih banyak yang bisa diceritakan.
Tapi, perlu diingat, cerita tidak dipilih sembarangan. Jadi, meski kamu dapat bercerita banyak hal, kamu tidak serta merta harus ceritakan semuanya. Di sini kamu perlu memilih tema cerita. Sudah begitu, kamu bisa reka-reka plot yang mau diceritakan, siapa saja tokohnya dan seperti apa karakter tokohnya masing-masing.
6.Bagaimana mengawali cerpen?
Kesalahan umum banyak penulis pemula, kata sastrawan Jakob Sumardjo, terletak pada pembukaan cerpen. Seringkali, banyak penulis membuka cerpennya dengan bertele-tele. Atau ada juga yang terjebak bukannya menulis pembukaan yang memikat untuk terus dibaca, eh malah menulis kesimpulan isi ceritanya.
Masalah lain, kamu justru bingung menuliskan kata pertama di layar yang kosong padahal segala jalan cerita dari awal sampai akhir sudah menari-nari di kepala.
Pemecahannya, pilih 3 kata secara acak yang ada di kepalamu saat itu juga, lalu rangkai dalam satu paragraf utuh. Jangan juga terpaku atau berlama-lama memilih kata-kata yang indah. Pilih saja kata-kata sederhana.
7.Banyak membaca cerpen atau novel lain
Ini penting. Di bukunya, sastrawan AS Laksana menulis, “Jika kamu ingin tahu bagaimana cara menulis novel best seller, bacalah novel-novel best seller. Jika kamu ingin tahu cerita seperti apa yang mendapat pujian dari banyak orang, bacalah cerita-cerita yang banyak dipuji orang.”
Membaca ibarat asupan giji dalam makanan kita. Saat kita tak makan, tubuh kita loyo lalu sakit. Begitupun otak kita, harus terus diasah dengan banyak membaca. Dari situ pengetahuan bertambah dan imajinasi berkembang. * Diolah dari berbagai sumber.