TopCareerID

Freelance, Bisakah Memenuhi Kebutuhan Hidup?

ilustrasi: localwork.co

Topcareer.id – Di tengah sibuknya pekerjaan penuh waktu, freelance memang selalu tampak menggiurkan.

Siapa yang tak suka dengan gambaran bekerja dari mana saja, memiliki jam kerja yang jauh lebih bersahabat, serta kesempatan untuk berkutat di bidang yang benar-benar kamu sukai.

Namun, seperti dikutip dari thebalancecareers, bekerja freelance tak melulu enak. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan jika kamu berniat beralih karier. Terutama tentang seberapa sanggup pekerjaan itu bisa memenuhi kebutuhanmu.

Untuk menjawabnya, cobalah tanyakan beberapa hal ini kepada dirimu sendiri.

Apakah pasar masih tersedia?
Kita semua punya teman yang terjun ke ranah freelance hanya untuk menyadari jika hobi mereka tidak cocok dijadikan karier. Sering kali, kasus semacam ini terjadi lantaran tidak tersedianya pasar untuk minat mereka, atau karena pasarnya sudah terlalu menjemukan sehingga sulit mencari nafkah di sana.

Jadi, sebelum kamu meninggalkan pekerjaanmu dan beralih ke freelance. Cara terbaik yang bisa kamu pilih adalah mulai melakukannya ketika kamu masih bekerja.

Seperti apa situasi keuanganmu sekarang?
Idealnya, kamu memiliki sejumlah tabungan, dana darurat, atau sumber pendapat lain yang akan menjadi penopang sampai nanti kamu mendapat klien dan mulai menerima bayaran dari mereka. Percayalah, berurusan dengan klien akan memakan waktu. Jadi buatlah gagasan yang bagus tentang anggaran bulanan kamu sebelum mulai bekerja freelance.

Apakah bayarannya akan cukup?
Realistislah mengenai kisaran bayaran yang akan kamu terima perbulannya. Kalau kamu berasal dari lingkungan di mana bos kamu membayar hal-hal seperti asuransi kesehatan, tunjangan pensiun, waktu sakit, dan sebagainya, coba periksa kembali kesanggupan kamu untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan itu secara mandiri.

Apakah kamu siap ribet?
Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan freelancer baru adalah tidak memiliki sistem.

Padahal, ketika kamu bekerja untuk diri sendiri, kamu bertanggung jawab untuk melacak sendiri pekerjaan yang telah kamu lakukan, menagih bayaran atas hasil kerja kamu, hingga membayar pajak.

Jika kamu tidak mau berurusan dengan aspek lepas lepas yang glamor ini, ada baiknya untuk tetap mempertahankan pekerjaan kamu saat ini.

Sebaik apa kamu dalam mengelola waktu?
Bagi sebagian orang, bekerja freelance bukanlah pilihan yang realistis. Beberapa dari kita membutuhkan rutinitas jadwal kantor agar bisa tetap produktif.

Perlu diketahui, Jjika kamu dapat tidur dengan nyaman hingga siang hari dan tidak pandai memenuhi tenggat waktu, menjadi freelancer mungkin bukan jalur karier bagi kamu. Penting untuk memahami apa yang kamu butuhkan untuk sukses.

Namun, jika kamu lebih suka bekerja secara disiplin dan mandiri, serta tidak membutuhkan banyak pengawasan saat bekerja, freelancing mungkin sangat cocok untukmu.

Sefleksibel apa kamu?
Freelancing selalu berubah. Tarif naik dan turun, klien muncul dan menghilang, tren industri mengambil alih dan kemudian memudar.

Perubahan seperti ini adalah aspek menarik dari pekerjaan lepas. Kamu tidak akan pernah bosan. Tapi itu juga bisa menakutkan, bahkan jika kamu adalah seseorang yang terbiasa menghadapi ‘pukulan’.

Pekerja lepas bisa sukses bukan hanya karena mereka pekerja keras dan kreatif. Tapi juga lantaran fleksibel dan ulet.

Kuncinya, jika kamu dapat beradaptasi, dapat bertahan dan bahkan berkembang dalam karier yang menantang ini.

Exit mobile version