TopCareerID

COVID-19 Dinyatakan Pandemi Global. Apa Beda Epidemi dan Pandemi?

Warga Italia. (dok. Guardian)

Topcareer.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus coronaCovid-19 sebagai pandemi global.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kepala WHO menyerukan setiap negara mengambil tindakan yang mendesak dan agresif.

Saat ini ramai virus corona yang semakin luas penyebarannya di seluruh dunia. Tak lagi hanya sebuah wabah, virus corona kini sudah melampaui epidemi dan telah ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi.

Sebagian orang masih bingung dalam membedakan antara epidemi dan pandemi. Mengutip Shieldsgazzete.com, Kamis (12/3/2020), inilah perbedaannya.

Baca juga: WHO Nyatakan Corona COVID-19 Pandemi Global, Salahkan Pemimpin Dunia yang Lambat

Epidemi
Merupakan wabah yang lebih besar dan menyebar di area geografis yang lebih luas. Contohnya ketika orang di Wuhan mulai terdeteksi mengidap COVID-19, para ahli epidemiologi pun tahu bahwa wabah ini telah menyebar luas dan menandakan upaya pengurungan tidaklah cukup atau sudah terlambat. Penyebaran luas COVID-19 di seluruh China berarti wabah di Wuhan telah berkembang menjadi epidemi.

Pandemi
Lebih besar dari epidemi. Penyebarannya internasional dan di luar kendali. Ketika suatu epidemi menyebar ke beberapa negara atau wilayah di dunia, ia sudah dianggap pandemi. Meski demikian, beberapa ahli epidemiologi mengklasifikasikan sebuah situasi sebagai pandemi hanya apabila penyakit itu berkembang di beberapa wilayah yang baru terdampak melalui penularan setempat.

Baca juga: Efek Corona, Ribuan Karyawan Twitter, Google dan Amazon Kerja dari Rumah

Mengapa begitu lama menyatakan pandemi?
Meskipun penyakit ini menyebar di luar China sejak bulan Januari lalu, WHO menahan diri untuk tidak menyebut penyakit tersebut sebagai pandemi. Itu karena virus yang menyebar di luar negara asalnya belum berlangsunh untuk waktu yang lama.

Sekarang penyakit ini telah menyebar dari orang ke orang di negara-negara di luar China, sehingga sekarang penyakit ini dapat digolongkan sebagai pandemi. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version