TopCareerID

Perangi COVID-19, Produsen Parfum Louis Vuitton Bantu Buat Hand Sanitizer

Prudk hand sanitizer. (dok. The Hill)

Topcareer.id – Salah satu bentuk pencegahan penularan virus corona COVID-19, yakni mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer. LVMH Moët Hennessy, perusahaan Prancis di belakang merek-merek besar seperti Louis Vuitton, Fenty Beauty, dan Benefit Cosmetics, pada Minggu (15/3/2020) mengumumkan pabrik-pabriknya yang biasanya memproduksi parfum akan beralih ke pembuatan gel pembersih tangan.

Ketika virus ini mewabah ke ratusan negara di seluruh dunia, banyak perusahaan berinisiasi membantu membuat lebih banyak hand sanitizer atau membuat langkah lainnya dalam mencegah COVID-19.

Seperti  pabrik Soju di Korea Selatan yang menyumbang stok alkoholnya untuk membantu memerangi penyebaran virus Corona Covid-19 di Korsel. Perusahaan soju, Daesun Distilling, ikut mendonasikan ethanol (zat alkohol) yang biasanya digunakan dalam membuat soju ke produsen hand sanitizer.

Baca juga: Kalau Kepepet, Hand Sanitizer Kedaluwarsa Masih Ampuh Bersihkan Tangan

“LVMH akan menggunakan lini produksi parfum dan merek kosmetiknya untuk memproduksi gel hidroalkohol dalam jumlah besar mulai Senin,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, menurut Reuters.

Perusahaan mengatakan akan mengirimkan produk ke otoritas kesehatan Prancis secara gratis. Menurut data 12 Maret dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Prancis sejauh ini telah mengkonfirmasi 2.269 kasus virus corona baru yang telah menyebabkan 48 kematian.

Langkah ini dilakukan di tengah kekurangan global terhadap pembersih berbasis alkohol, yang telah direkomendasikan oleh CDC sebagai alat untuk menghindari penyebaran COVID-19.

Menurut Bloomberg, kekurangan hand sanitizer berbasis alkohol telah mendorong perubahan kebijakan oleh Food and Drug Administration.

FDA mendorong apoteker dan dokter berlisensi untuk membuat pembersih tangan sendiri dan menjualnya kepada pelanggan di tengah kekurangan produk itu di Amerika Serikat.

Agensi mengatakan selama akhir pekan bahwa karena apoteker dan dokter “lebih akrab dengan standar dan metode untuk menghasilkan produk obat daripada konsumen tidak terlatih.

Badan tersebut mengharuskan para apoteker dan dokter untuk membuat pembersih menggunakan resepnya yang membutuhkan bahan-bahan tertentu seperti alkohol, gliserol, hidrogen peroksida, dan air steril, Bloomberg melaporkan. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version