Topcareer.id – Korea Selatan telah menempatkan Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan Indonesia dalam daftar prioritas untuk mengekspor pasokan alat kesehatan, seperti alat tes virus corona.
Pejabat kementerian luar negeri Korea Selatan membuat pernyataan itu sehari setelah pemerintah mengadakan pertemuan pertama tim antar lembaga yang dibentuk untuk diskusi tentang mencapai keseimbangan antara permintaan domestik dan ekspor atau penyediaan barang-barang karantina yang bersifat kemanusiaan.
Dari total 199 negara yang terkena pandemi virus corona, ada sebanyak 117 negara sejauh ini berupaya mengimpor COVID-19 test kit dan barang-barang lainnya atau menerimanya sebagai bantuan kemanusiaan dari Korea Selatan, baik melalui saluran pemerintah atau rute sektor swasta.
Baca juga: Dilema Tenaga Medis yang Hamil di Saat Pandemi Corona
Korea Selatan memprioritaskan AS, karena telah ada lonjakan infeksi baru di sana. Presiden Donald Trump juga telah membuat permintaan kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-In. Sementara ini, AS belum melarang warga Korea Selatan masuk AS. Kedua negara juga mencapai kesepakatan pertukaran mata uang.
Daftar prioritas lainnya adalah Uni Emirat Arab. Menurut pejabat kementrian luar negeri, Korea Selatan telah mempertahankan kerja sama di berbagai sektor.
Dan yang ketiga Indonesia, negara mitra utama untuk kebijakan baru Korea Selatan yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan dengan 10 anggota ASEAN.
Menyinggung perdebatan yang sedang berlangsung tentang potensi ekspor produk untuk karantina, pejabat tersebut menegaskan kembali prinsip utama: Keputusan apa pun tentang ekspor dapat datang hanya setelah jaminan bahwa pengiriman keluar tidak akan menyebabkan kekurangan dalam negeri.
“Kami membentuk tim, berpikir bahwa dukungan itu harus berjalan ke arah promosi negara yang tidak hanya untuk kepentingan diplomatik tetapi juga kepentingan ekonomi praktis, dan memaksimalkan kekuatan kami sebagai negara maju dalam hal keahlian karantina,” katanya.
Dari 117 negara yang mencari produk karantina Korea Selatan, 31 negara telah menghubungi pemerintah Seoul yang ingin mengimpor produk sementara 30 negara telah meminta produk tersebut sebagai bantuan kemanusiaan.
Selain itu, 20 negara telah menyatakan harapan untuk mengimpor produk-produk tersebut dan menerimanya sebagai bantuan kemanusiaan, sementara 36 negara telah mencari barang-barang tersebut melalui kerja sama sektor sipil. *
Editor: Ade Irwansyah