Topcareer.id – Banyaknya informasi terkait pandemi Covid-19 yang selalu menghiasi media sosial maupun media nasional membuat banyak orang mengalami kecemasan berlebih.
Beberapa dari mereka pun mulai panik tatkala merasakan reaksi seperti batuk-batuk, pilek, dada sesak hingga demam.
Padahal, bisa jadi itu bukan gejala awal Covid-19, melainkan gangguan psikosomatik.
Apa itu psikosomatis?
Psikosomatis adalah kondisi yang menggambarkan kemunculan penyakit fisik yang disebabkan atau diperparah kondisi mental. Beberapa gangguan kecemasan tersebut meliputi stres dan kecemasan.
“Ketika ada keluhan dari sisi fisik dan psikis ketika stres, jadi suka psikosomatis, ‘kok aku sesak napas,’ padahal sesak itu karena cemas,” ujar Anggota Ikatan Psikolog Klinis & Halodoc, Emeldah seperti dikutip dari laman halodoc.com, Minggu (29/3/2020),
Menurut Emeldah, gejala psikosomatis dapat berubah-ubah tergantung psikologis seseorang.
Beberapa gejala yang sering dirasakan pengidap psikosomatis, antara lain jantung berdebar, sesak napas, lemas, nyeri ulu hati, tidak ada nafsu makan, susah tidur, nyeri kepala, nyeri seluruh tubuh, demam, batuk dan pilek.
Cara mengatasi psikosomatis
Ada beberapa cara untuk meredam psikosomatis. Salah satunya dengan mengatur napas untuk relaksasi dan membiasakan hal itu menjadi rutinitas..
“Atur nafas. Tarik nafas untuk relaksasi, karena itu bisa membuat kita jadi tenang. Kemudian cari aktivitas baru yang positif bersama keluarga, seperti menjalankan hobi atau mencoba hal baru di luar kegiatan rutin sehari-hari bersama keluarga.” ungkapnya.
Editor: Feby Ferdian