Topcareer.id – Kamu seorang ibu yang punya anak balita kecanduan main game di handphone alias HP? Kamu jelas tak sendirian.
Balita sekarang tak bisa lepas smartphone. Mungkin salah orangtuanya juga, keseringan main handphone atau membiasakan diri memutar video dan main game di handphone agar anak tak rewel.
Namun, sebagai orangtua pula kamu tentu gemas melihat anak keasyikan main game di handphone terus. Artinya kamu sadar, game dan handphone bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan dan mental anak.
Ada empat ciri anak yang mulai kecanduan game.
Baca juga: Tips Kerja dari Rumah Bagi yang Memiliki Anak
Pertama, anak selalu menang saat bermain game. Awalnya kamu mungkin bangga dengan keahlian anak dalam mengalahkan musuh-musuhnya dalam game yang dimainkannya. Namun ternyata, hal ini berdampak serius. Semakin sering anak menang, semakin besar dia termotivasi untuk bermain lagi dan lagi, bahkan mencoba kehandalannya dalam game lain.
Kedua, perhatikan pola makan dan tidur anak. Apakah jadwal makannya mulai terganggu akibat anak terlalu asyik bermain game? Apakah game juga membuatnya seringkali tidur larut malam? Inilah saatnya bagi kamu untuk mulai khawatir dengan hobinya bermain game.
Ketiga, jika sebelumnya anak gemar bermain bersama kawan-kawannya dan sekarang lebih memilih untuk mengurung untuk bermain game, ini juga salah satu ciri anak mulai kecanduan. Anak yang ketagihan bermain game akan melupakan kegiatan lain dan menganggap bermain game sebagai kegiatan nomor satu. Dia bahkan lupa apa yang menjadi hobinya dulu.
Keempat, perhatikan apakah ada anggota keluarga kamu yang juga memiliki kecanduan game? Kecanduan video game juga genetik, lho.
Jangan khawatir, ibu-ibu. Masih ada cara untuk mencegah kecanduan game pada anak. Inilah cara-cara yang dapat kamu coba.
Baca juga: Ditanya Soal Anak saat Wawancara Kerja, Bagaimana Jawabnya?
1. Tetapkan waktu untuk bermain. Misalnya 2-3 jam per hari atau hanya memperbolehkan anak bermain game di akhir pekan. Ingatkan anak bahwa masih banyak yang bisa dia lakukan selain bermain game. Bermain, membantu pekerjaan rumah, atau berolahraga dapat menjadi alternatif di waktu luang.
2. Anak mungkin tak akan nyaman jika kamu terus menemani dan mengawasinya saat bermain game. Untuk menyiasatinya, Kamu cukup mengetahui rating game yang dimainkan. Hindari game untuk dewasa dan pastikan game yang dimainkan sesuai dengan usianya. Pastikan pula tak ada konten-konten yang berbahaya bagi perkembangan anak, seperti adegan kekerasan, pornografi, SARA, atau kata-kata yang kurang pantas ditiru.
3. Jangan takut untuk menegaskan peraturan yang kamu buat dan menetapkan hukuman jika si kecil mulai melanggarnya. Jika anak berkali-kali melanggar peraturan, kamu boleh menyita handphone miliknya. Dengan cara ini, anak akan belajar bertanggung jawab sekaligus berlatih untuk mengatur waktu.* Dari berbagai sumber