Topcareer.id – Penelitian baru tentang gejala virus corona keluar setiap hari dan berita terbaru ini sangat mengecewakan. Menurut penelitian oleh ahli saraf, sekelompok kecil pasien COVID-19 menunjukkan penyakit otak atau disfungsi pada otak.
Sebuah studi di Wuhan, China yang diterbitkan dalam British Medical Journal pada akhir Maret, menemukan bahwa 113 pasien virus corona yang meninggal memiliki gangguan kesadaran termasuk koma dan kantuk.
Science Times dan The New York Times menerbitkan laporan tentang pasien virus corona di Michigan, Florida, dan Connecticut yang semuanya memiliki gejala disfungsi otak termasuk ensefalopati, kejang, kebingungan, sakit kepala, stroke dan sulit bicara.
Enselopati sendiri terjadi ketika perubahan dalam cara otak bekerja atau perubahan dalam tubuh yang memengaruhi otak. Hal ini dapat menyebabkan kondisi mental yang berubah.
Baca juga: Per 7 April: 297 PNS Terdeteksi Covid-19, 28 Orang Positif
Penyiar CNN Chris Cuomo dan pasien virus corona juga melaporkan mengalami halusinasi mendiang ayahnya.
“Ini mungkin mengindikasikan virus dapat menyerang otak secara langsung dalam keadaan yang jarang,” kata ahli saraf Sistem Kesehatan Henry Ford kepada New York Times.
Dokter sekarang diminta untuk memperhatikan gejala-gejala yang mengindikasikan peradangan otak serta kesemutan dari ekstremitas serta hilangnya rasa atau bau (gejala langka lainnya).
Para peneliti dan ahli lain menekankan bahwa mayoritas pasien virus corona tidak memiliki masalah neurologis. *
Editor: Ade Irwansyah