Semua kena dampaknya
CEO Business of Fashion Imran Amed meminta perusahaan untuk bekerja sama memperbaiki industri mode begitu pandemi mereda.
“Tidak ada perusahaan yang akan melewati pandemi sendirian, dan para pemain fesyen perlu berbagi data, strategi, dan wawasan tentang cara menavigasi badai,” kata Amed dalam laporan itu.
Bagi retail dan perusahaan mode yang bertahan, laporan itu mengatakan mereka harus membuat intervensi berani dan cepat untuk menstabilkan diri dalam kemungkinan resesi.
Baca juga: Perangi COVID-19, Produsen Parfum Louis Vuitton Bantu Buat Hand Sanitizer
Responden survei juga mengharapkan pembeli untuk lebih tertarik pada diskon dan pengecer harga rendah. Upaya digital merek juga harus dijadikan “prioritas mendesak” setelah social distancing. Perusahaan-perusahaan mewah dan fesyen memprediksi lebih sedikit retail yang ada di masa depan.
“Krisis akan mengusir yang lemah, memberanikan yang kuat dan mempercepat penurunan perusahaan yang sudah berjuang sebelum pandemi,” kata laporan itu, memperingatkan konsolidasi dan merger.
Sears, JCPenney, Neiman Marcus dan J. Crew adalah beberapa perusahaan yang paling tertekan sebelum wabah, menurut analis. Namun tidak semua harapan hilang. Baik H&M (HNNMY) dan Nike (NKE) baru-baru ini mengatakan bahwa penjualan mulai meningkat lagi di Asia menyusul penutupan toko-tokonya di wilayah tersebut. *
Editor: Ade Irwansyah