TopCareerID

Film Nasional yang Pernah Berjaya Hingga Internasional

Gundala

Topcareer.id – Industri perfilman Indonesia saat ini bisa dibilang cukup menggairahkan. Mulai dari segi keberagaman cerita, hingga bagaimana cerita itu divisualisasikan, semuanya memiliki standar baru yang tentunya semakin baik.

Berbicara soal kualitas, berikut ini lima film nasional yang telah membawa nama Indonesia ke kancah perfilman internasional.

Kucumbu Tubuh Indahku (Memories of My Body)
“Kucumbu Tubuh Indahku” atau “Memories of My Body” tayang perdana di Festival Film Internasional Venesia ke-75 pada awal September 2018.

Film arahan sutradara Garin Nugroho ini meraih penghargaan Venice Independent Film Critic 2018, kemudian menjadi Film Terbaik di Asia Pacific Screen Awards 2018 dan beberapa festival lainnya.

Kucumbu Tubuh Indahku mengisahkan tentang insekuritas dalam menerima diri sendiri dari perspektif penari Lengger. Film ini juga mewakili Indonesia dalam daftar panjang kategori Film Fitur Internasional Terbaik di Academy Awards 2020.

27 Steps of May
Film “27 Steps of May” tayang perdana di Busan International Film Festival 2018 dan telah mengikuti berbagai festival film internasional, seperti Cape Town Film Festival di Afrika Selatan dan Goteborg Film Festival di Swedia.

Dibintangi oleh Raihanun dan Lukman Sardi, film ini meraih penghargaan sebagai ‘Film Terbaik’ (Golden Hanoman Award) kategori ‘Film Panjang Asia’ terbaik di Jogja-NETPAC Asian Film Festival pada November 2018.

Tak hanya itu, film ini juga mendapat penghargaan internasional di ajang The 3rd Malaysia Golden Global Awards (MGGA 2019), Malaysia International Film Festival, Juli 2019.

27 Steps of May menceritakan tentang May (Raihanun), korban pelecehan seksual yang mengalami trauma berat sejak usia 14 tahun. Film ini sempat bersaing dengan “Kucumbu Tubuh Indahku” untuk mewakili Indonesia meraih piala Oscar 2020 di kategori Film Fitur Internasional Terbaik.

Gundala
Diadaptasi dari karakter pahlawan super Indonesia tahun 1969 yang dibuat oleh Harya Suraminata, film Gundala menembus angka satu juta penonton dalam satu pekan penayangannya di bioskop domestik.

Gundala “menyambar” Festival Film Toronto 2019, untuk ditayangkan di kategori Midnight Madness, bersama film bergengsi lainnya seperti “The Capote Tapes” (Ebs Burnough), “The Cave” (Feras Fayyad), “Citizen K” (Alex Gibney), hingga “Joker” (Todd Phillips).

Film yang menjadi awal dari Jagat Sinema Bumilangit (JSB) itu tayang pada 29 Agustus 2019, dan merupakan film Indonesia pertama yang menggunakan tata suara Dolby Atmos.

Hiruk Pikuk Si-Alkisah (The Science of Fictions)
Film besutan sutradara muda Yosep Anggi Noen ini pernah menembus sejumlah festival film internasional. The Science of Fictions telah melanglang buana di Film Festival Busan dalam program A Window on Asian Cinema, serta di Festival Film Internasional Tokyo yang masuk dalam program World Focus.

Sebelumnya, film ini juga telah memenangkan Special Mention Award di Locarno International Film Festival.

The Science of Fictions melibatkan sederet aktor seperti Gunawan Maryanto yang aktif di teater, Yudi Ahmad Tajudin, Lukman Sardi, Ecky Lamoh, Alex Suhendra, Marissa Anita, Rusini, dan Asmara Abigail.

Perempuan Tanah Jahanam (Impetigore) dan Folklore: A Mother’s Love
Film horor/thriller garapan sutradara ternama Joko Anwar ini berhasil menembus Festival Film Sundance 2020.

Film dengan judul internasional “Impetigore” itu akan ditayangkan pada kategori Midnight, bersama sejumlah film internasional lainnya seperti “Amulet” karya Romola Garai dari Inggris, serta dua film Amerika Serikat “Bad Hair” dan “The Night House” yang masing-masing disutradarai Justin Simien dan David Bruckner.

Sementara film horor besutan Joko Anwar lainnya, yakni “Folklore: A Mother’s Love” telah diputar dalam ajang Tokyo International Film Festival 2019, bersama dengan “The Science of Fictions” dan “Foxtrot Six.” Film tersebut merupakan satu dari enam film HBO yang mengangkat tema hantu legenda dari Asia Tenggara.

Editor: Feby Ferdian

Exit mobile version