TopCareerID

Tip Rekrut Ahli Keamanan Cloud dan Cara Bikin Mereka Betah

Head of Security Architecture, ASEAN, AWS, Myles Hosford (Foto: Istimewa)

Topcareer.id – Saat ini, terjadi lonjakan tren perusahaan yang bermigrasi ke cloud, sementara itu tenaga ahli di bidang keamanan cloud jumlahnya jauh dari mencukupi dan mengarah kepada kelangkaan serius. Hal ini tentu menyebabkan persaingan ketat dalam berebut tenaga ahli di bidang ini.

Kunci untuk mempertahankan tenaga ahli di bidangnya untuk tetap bertahan di perusahaan adalah dengan menerapkan strategi perekrutan yang lebih berani, fokus berinvestasi pada teknologi yang tepat, serta pengembangan SDM baik dari dalam maupun di luar organisasi.

Head of Security Architecture, ASEAN, AWS, Myles Hosford membeberkan beberapa cara tentang bagaimana merekrut tenaga ahli dalam bidang keamanan, sekaligus membuat mereka betah bekerja di perusahaan.

Baca Juga: Realitas Kondisi Tenaga IT Di Indonesia

Buka pintu lebar-lebar untuk mereka

Selama ini, industri teknologi dianggap begitu eksklusif bagi mereka yang belum mengenalnya. Perusahaan perlu secara proaktif menjaring calon karyawan potensial mereka dari beragam latar belakang dan melatih mereka apabila mereka ingin lebih banyak orang tertarik untuk memasuki dunia keamanan dan komputasi cloud, terlepas apapun ras, agama, kewarganegaraan, maupun usia mereka.

Langkah selanjutnya adalah mendorong pucuk pimpinan maupun spesialis di area strategis perusahaan untuk lebih proaktif tampil di acara-acara, seperti konferensi, lokakarya, hingga hackathon untuk para pemula.

“Pendekatan seperti inilah yang dibutuhkan untuk menjembatani kesenjangan antara perusahaan dengan potensi-potensi SDM perusahaan di masa depan. Satu hal yang patut dipertimbangkan selanjutnya adalah harga tiket masuk diusahakan agar bisa menjangkau kalangan-kalangan potensial tersebut.”ujar Myles kepada Topcareer.id dalam rilisnya.

Baca Juga: Supply Tenaga IT Tak Penuhi Mau Industri

Jadilah inspirasi bagi mereka

Perusahaan perlu mendorong tim keamanan dan cloud perusahaan untuk lebih proaktif menyampaikan ulasan dan pandangan mereka melalui media konvensional maupun blog, sebagai wadah berbagi wawasan agar mereka makin tertarik untuk bergabung.

“Program mentorship juga bisa membantu perusahaan untuk menarik minat SDM baru yang potensial. Kehadiran mentor penting artinya bagi mereka yang baru saja masuk ke industri ini, pindah tempat kerja, atau punya posisi baru di perusahaan. Talenta baru secara punya dukungan, merasa nyaman dengan adanya mentor. Bisa menjadi inspirasi atas pencapaian yang telah mereka torehkan.”jelas Myles.

Maka dari itu, agar mereka tetap konsisten berkarya di industri keamanan dan cloud, perusahaan perlu menampilkan sosok-sosok yang bisa menuntun mereka menuju kesuksesan.

Baca Juga: Hadapi Revolusi Industri 4.0, Indonesia Butuhkan 5 Kali Tenaga IT

Investasi untuk SDM yang ada maupun calon baru berpotensi

Selain memanfaatkan program mentoring dalam pengembangan kualitas karyawan, perusahaan perlu mengimplementasikan program-program pelatihan intensif yang dirancang untuk mengoptimalkan talenta yang mereka miliki. Manfaatnya tentu akan dirasakan bersama oleh perusahaan maupun karyawan itu sendiri.

“Pertama, buat karyawan merasa nyaman untuk menggunakan teknologi baru seperti cloud dalam meningkatkan keamanan siber perusahaan. Lengkapi kompetensi karyawan dengan teknologi mutakhir, seperti cloud dalam memperkuat lapis keamanan di lingkungan perusahaan. Keamanan meningkat dan staf juga bisa lebih fokus dalam menggali lebih dalam lagi beragam aspek terkait keamanan siber.”ungkap Myles.

Lebih lanjut Myle menegaskan bahwa cara ini membuat mereka makin kompeten dan betah bekerja di perusahaan Anda. Tak perlu biaya untuk perekrutan yang tak perlu dan memudahkan dalam mencari SDM baru yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Buat mereka betah dengan menerapkan keamanan cloud dan benefit untuk karyawan

Ketika perusahaan memiliki tim keamanan yang kuat, perusahaan perlu membuat mereka betah. Ini adalah hal yang krusial bagi perusahaan.

“Kuncinya adalah, beri mereka peran yang bervariasi sehingga membuat mereka selalu merasa antusias dengan pekerjaan mereka. Namun, acap kali mereka merasa direpotkan dengan rutinitas, seperti melakukan updating, patching, dan auditing, serta memastikan bahwa lingkungan IT tetap aman. Walaupun ini krusial, karyawan tidak jadi teralihkan untuk berpikir ke hal-hal yang lebih krusial strategis terkait keamanan.”jelas Myles.

Kesempatan untuk naik jabatan dan karir juga dianggap sebagai insentif bagi karyawan untuk mempertahankan kesetiaan mereka bekerja di suatu perusahaan. Gaji yang besar saja tidak cukup untuk menarik mereka bergabung, maupun membuat mereka betah. Perusahaan perlu memikirkan tentang paket benefit untuk karyawan secara holistik, dimana peningkatan karir perlu diseimbangkan dengan gaya hidup yang diseusaikan dengan prioritas masing-masing individu.

Exit mobile version