Topcareer.id – Vaksin virus corona COVID-19 tengah dikembangkan di beberapa perusahaan biotek, salah satunya Moderna. Tahap satu pengujian pada manusia sudah dilakukan.
Dan kabar baiknya, uji coba fase dua pada manusia, bakal melangkah musim semi ini. Sabar ya. Hal itu seperti yang dikatakan Ketua Moderna Noubar Afeyan, Kamis (2/4/2020).
“Sulit untuk menetapkan tanggal tertentu karena ini adalah situasi yang sangat dinamis,” kata Afeyan kepada CNBC.
“Kami telah memasuki uji coba fase 1. Kami akan memasuki uji coba fase 2 semoga, kami berharap itu terjadi pada musim semi, mungkin awal musim panas. Dan kesuksesan di sana diharapkan akan membawa kita ke uji coba fase 3,” tambah Afeyan di “The Exchange.”
Baca Juga: Laporan WHO: 70 Vaksin Virus Corona Dalam Pengembangan
Moderna bermitra dengan National Institutes of Health (NIH) untuk mempercepat pengembangan vaksin pencegah COVID-19. Percobaan pada manusia fase 1 dari vaksin potensial dimulai di daerah Seattle pada pertengahan Maret.
Dr. Anthony Fauci, penasihat kesehatan Gedung Putih mengatakan uji coba diluncurkan dalam “kecepatan rekor.”
Ia yang juga direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan bahwa pembuatan vaksin itu “sesuai jalur” dan distribusi publik masih diproyeksikan dalam 12 hingga 18 bulan.
Pengembangan vaksin untuk mencegah COVID-19 terus semakin penting karena lebih dari 981.000 orang di seluruh dunia telah terinfeksi oleh penyakit ini. Lebih dari 50.000 orang telah meninggal, menurut data Universitas Johns Hopkins.
Baca juga: Kembangkan Vaksin Corona, Kemenristek BRIN Butuh Waktu Minimal Setahun
Afeyan, yang juga CEO dari perusahaan modal ventura Flagship Pioneering, membantu mendirikan bersama Cambridge, Moderna yang berbasis di Massachusetts pada 2010.
Afeyan mengatakan dia berharap perusahaan lain yang mengerjakan vaksin, seperti Johnson & Johnson, juga bisa berhasil dalam mengembangkan vaksin yang efektif.
“Kami berharap semua orang berhasil karena permintaan seluruh dunia untuk jenis intervensi ini jauh melebihi apa yang bisa diberikan oleh satu pemain,” katanya.
Johnson & Johnson mengatakan pada hari Senin bahwa mereka berharap untuk memulai uji coba manusia terhadap vaksin COVID-19 eksperimental pada bulan September. Perusahaan lain sedang berusaha mengembangkan obat untuk mengobati COVID-19.
Mantan Komisaris Administrasi Makanan dan Obat-obatan Scott Gottlieb mengatakan kepada CNBC bahwa ia berharap agar urgensi yang sama seputar vaksin diterapkan pada obat COVID-19.
“Virus ini tidak akan hilang. Itu akan terus melambung di seluruh dunia. Dan itu akan mengubah hidup kita sampai kita memiliki terapi yang dapat mengalahkannya atau benar-benar menghilangkan rasa takut dari virus yang menyebar,” kata Gottlieb.*(RW)