TopCareerID

Ini Jenis Usaha yang Tetap Survive di Tengah Pandemi Corona

Ilustrasi. (dok. The Jakarta Post)

Topcareer.id – Perlambatan ekonomi yang dipicu oleh pandemi virus corona tidak memukul semua industri sama rata, beberapa di antaranya justru lebih baik daripada sebelumnya.

Wabah Covid-19 secara radikal telah mengubah banyak strategi bisnis untuk setiap industri di muka Bumi. Bisnis yang sangat terpukul di antaranya kosmetik, bioskop, pariwisata, perhotelan dan transportasi udara.

Sementara itu toko kelontong justru menjadi bisnis penting, walaupun karyawan mereka beberapa ada yang dirumahkan atau potong gaji akibat jam operasional yang dipangkas mengikuti aturan lockdown.

Dikutip dari Salon.com, Kamis (23/4/2020), secara mengejutkan tidak semua industri mengalami resesi akibat pandemi ini, bahkan ada beberapa bisnis yang berkembang pesat di masa yang membuat orang saling menjauh.

Baca juga: IMF: Ekonomi Global Mungkin Belum Pulih dari Pandemi Corona pada 2021

Doug Cartwright, pendiri dan CEO aplikasi smartphone The Daily Shifts, mengatakan ia melihat ada peningkatan minat dalam aplikasinya yang membantu orang membangun kebiasaan harian. Cartwright melihat momen ini sebagai peluang untuk berinvestasi lebih banyak dalam pemasaran.

“Segera setelah kekacauan terjadi, saya mulai melihat peningkatan signifikan dalam pengunduhan di aplikasi saya,” kata Cartwright. “Jadi apa yang saya putuskan untuk dilakukan sebenarnya adalah double down, saya menggandakan pengeluaran untuk iklan, dan pada satu titik kami melihat peningkatan dua ribu persen dalam unduhan kami.”

Aplikasi ini berharga USD 3,99 per bulan, dan termasuk berbagai penawaran gratis seperti e-book dan lima bagian video challenge untuk membantu orang menjalani hari-harinya. Aplikasi ini juga menawarkan kursus online yang biayanya USD 1.000, dan diturunkan harganya menjadi USD 99 di tengah pandemi.

Baca juga: Di Rumah Terus karena Pandemi Corona, Pelanggan Netflix Melonjak 15,77 Juta

Tentu saja, tidak setiap bisnis mampu menurunkan harga produk mereka sekarang. Perusahaan-perusahaan teknologi mungkin tidak terlalu terpukul, jenis bisnis lain di mana barang dan jasa dapat dijual dari rumah tampaknya membuat poros yang cukup efektif.

Analis pasar telah menunjukkan bahwa aplikasi seperti Zoom Video Communications Inc. telah berkembang dalam beberapa minggu terakhir, karena lebih banyak orang mengandalkan panggilan video untuk tetap berkomunikasi dan bersosialisasi dengan aman, baik untuk keperluan pribadi maupun pekerjaan.

Dunia offline

Uniknya, aplikasi kencan online juga dilaporkan melihat lebih banyak pengguna di platform mereka. Ada peningkatan signifikan dalam percakapan yang terjadi pada aplikasi Tinder dan durasi percakapan lebih lama.

Di dunia offline, penjualan alkohol sedang booming di daratan amerika. C. Vaile Wright, direktur penelitian klinis dan kualitas di Direktorat Praktek untuk American Psychological Association, mengatakan kepada Washington Post bahwa orang-orang beralih ke minuman beralkohol untuk mengatasi kebosanan akibat lockdown.

“Kami melihat lebih banyak orang menggunakan alkohol sebagai cara untuk mengatasi kecemasan dan stres serta kebosanan terhadap ketidakpastian situasi ini,” kata Wright. “Saya pikir banyak orang menggunakannya untuk menghilangkan rasa sakit. Meskipun itu adalah respon yang manusiawi terhadap apa yang terjadi saat ini, namun sebenarnya itu bukan cara terbaik untuk mengelola stres,” ujarnya.

Jadi industri yang yang akan tetap bertahan dan justru malah booming di masa pandemi global virus corona saat ini adalah ragam indsutri online (aplikasi, game, etc), jasa pengiriman barang, toko kelontong dan bahan kebutuhan pokok, serta farmasi. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version