TopCareerID

Dibuat Siswa SMP, Masker Ini Sangat Membantu Kaum Tuna Rungu

Masker transparan. (dok. Yahoo News)

Topcareer.id – Siswa SMP di Oregon, Amerika Serikat (AS) membuat masker wajah tembus pandang sehingga para pengidap tuna rungu dapat tetap aman berkomunikasi selama masa pandemi virus corona.

Para ahli medis merekomendasikan untuk memakai masker wajah di depan umum untuk menekan penyebaran virus corona, tetapi siswa SMP Sunset di Oregon, Eric Kim, melihat masalah yang akan timbul.

Bagi mereka yang memiliki gangguan pendengaran dan mengandalkan pembacaan bibir, masker bisa menjadi penghalang komunikasi. “Semua orang tahu, sekarang ketersediaan masker benar-benar kekurangan,” kata Kim.

Baca juga: Hindari 5 Kesalahan Saat Menggunakan Masker

Kim, yang telah mengalami kehilangan pendengarannya secara tiba-tiba pada telinga kirinya saat masih menjadi siswa kelas enam, telah menjadi sukarelawan di Sekolah Tucker Maxon. Tucker Maxon melayani siswa tuna rungu hingga kelas lima.

Dijual gratis

“Saya bertanya-tanya bagaimana anak-anak di sana bisa mendapatkan masker namun tetap bisa berkomunikasi agar mereka bisa hidup normal,” kata Kim.

Pada waktu yang hampir bersamaan, Kim melihat laporan CNN tentang Ashley Lawrence yang berusia 21 tahun, yang membuat masker tembus pandang di Kentucky, AS.

Kim menghubungi Lawrence untuk mendapatkan dasar-dasarnya, ia membeli beberapa kain bening di toko Dollar Tree setempat, dan dengan bantuan mesin jahit ibunya ia pun mulai bekerja.

Ia mengakui membuatnya jauh lebih sulit daripada yang diperkirakan. Dibutuhkan tiga hingga empat jam untuk membuat satu masker tembus pandang. Bagian tersulitnya menjabarkan kain dan membuat ruang untuk bagian clear vinyl fabric yang transparan di tengah sehingga orang bisa membaca bibir.

Selain itu harus memasukkan pembersih pipa di bagian atas dan bawah masker untuk menyesuaikan dengan hidung, sehingga bagian transparan masker tidak berkabut.

Baca juga: Masker Transparan, Solusi untuk Para Teman Tuli

Dia mendapat bantuan awal dari ibunya, “Butuh banyak kesalahan dengan bahan-bahan ini sebelum saya terbiasa,” kata Kim. Akhir-akhir ini Kim sudah menginformasikan maskernya secara online.

Kim tidak mengenakan biaya untuk masker dan mengirimkannya secara gratis kepada siapa pun yang membutuhkannya. Dia telah mengirim akun GoFundMe (sebuah platform penggalangan dana) untuk membayar bahan dan pengiriman masker buatannya.

“Kami memiliki banyak sumbangan kecil dari orang-orang di komunitas,” katanya. Kim telah mengirim banyak masker transparan ke beberapa tempat yang jauh seperti New Jersey dan San Antonio. Permintaanpun tidak berhenti. “Selama orang terus meminta, saya akan membuat masker transparan setiap kali saya punya waktu,” katanya. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version