Topcareer.id – International Monetary Fund (IMF) pada hari Senin (13/4) mengatakan akan memberikan bantuan layanan utang segera ke 25 negara anggota di bawah Catastrophe Containment and Relief Trust (CCRT) untuk memungkinkan mereka fokus pada sumber daya keuangan dalam rangka memerangi pandemi virus corona.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan dewan eksekutif IMF telah menyetujui batch pertama negara-negara untuk menerima hibah guna menutupi kewajiban layanan utang mereka kepada IMF selama enam bulan awal.
Dia mengatakan CCRT saat ini memiliki sekitar US$ 500 juta sumber daya di tangan, termasuk janji baru US$ 185 juta dari Inggris, US$ 100 juta dari Jepang, dan jumlah yang tidak diungkapkan dari China, Belanda dan lain-lain. IMF sedang berupaya untuk meningkatkan jumlah yang tersedia menjadi US$ 1,4 miliar.
Baca Juga: IMF: Ekonomi Global Mungkin Belum Pulih Dari Pandemi Corona Pada 2021
“Ini untuk memberikan hibah kepada anggota kami yang paling miskin dan paling rentan untuk menutupi kewajiban utang IMF mereka pada fase awal selama enam bulan ke depan dan akan membantu mereka menyalurkan lebih banyak sumber daya keuangan mereka yang sulit ke arah upaya darurat medis dan upaya bantuan lainnya,” kata Georgieva dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Gulfnews.com.
Dia mendesak negara-negara donor lain untuk membantu mengisi kembali CCRT dan meningkatkan kemampuan IMF untuk memberikan bantuan layanan utang tambahan selama dua tahun penuh kepada negara-negara anggotanya yang paling miskin.
Baca juga: IMF: Sangat Mungkin Dunia Alami Resesi Terburuk Sejak 1930-an
IMF pada bulan Maret menyetujui perubahan yang akan memungkinkan CCRT untuk menyediakan hingga dua tahun bantuan layanan utang kepada anggota termiskin IMF ketika mereka menanggapi pecahnya COVID-19.
Ada 25 negara pertama yang akan menerima bantuan layanan utang dari CCRT, mereka adalah Afghanistan, Benin, Burkina Faso, Republik Afrika Tengah, Chad, Komoro, Republik Demokratik Kongo, Gambia, Guinea, Guinea-Bissau, Haiti, Liberia, Madagaskar, Malawi, Mali, Mozambik, Nepal, Niger, Rwanda, São Tomé and Príncipe, Sierra Leone, Kepulauan Solomon, Tajikistan, Togo dan Yaman, kata IMF.*(RW)