Topcareer.id – Perusahaan otomotif Amerika Ford Motor kehilangan USD 2 miliar atau setara Rp 30,7 miliar selama kuartal pertama tahun 2020.
Ford juga memperingatkan investor bahwa kerugian selama kuartal kedua bisa melebar lantaran perusahaan sedang bergulat dengan dampak dari pandemi yang memaksa mereka untuk menutup pabrik dan minimnya penjualan.
Sebelum pajak, dan setelah disesuaikan untuk barang sekali pakai, Ford kehilangan USD 632 juta, angka itu diperkirakan mencapai USD 5 miliar atau setara Rp 76,9 miliar (USD1 = Rp15.000) selama kuartal kedua, menurut perusahaan pembuat mobil itu, Selasa (28/4/2020).
Baca juga: Ini Efek Corona pada Dunia Otomotif
Saham Ford turun sekitar 6% selama perdagangan berjam-jam Selasa menjadi USD 5,10, menghapus harapan kenaikan produsen mobil untuk hari itu. Saham perusahaan-perusahaan pembuat mobil turun sekitar 42% tahun ini.
Total pendapatan pembuat mobil, yang meliputi penjualan dan pembiayaan mobil, turun 14,9% menjadi USD34,3 miliar. Ford menambahkan, virus corona memiliki “efek negatif” setidaknya USD2 miliar pada pendapatan perusahaan selama tiga bulan pertama tahun ini.
“Karena melindungi orang dan membantu masyarakat menanggapi krisis menjadi ukuran utama keberhasilan saat ini bersama dengan manajemen neraca dan keunggulan operasional,” kata perusahaan itu, dikutip dari CNBC.
Ford kehilangan setidaknya USD2,2 miliar tunai selama kuartal tersebut, Wall Street mengawasi dengan cermat.
Chief Financial Officer Ford Tim Stone mengatakan pembuat mobil memperkirakan kuartal kedua tahun ini menjadi yang paling terkena dampak pandemi virus corona. Oleh karena itu mereka berencana untuk melakukan pembukaan kembali bertahap pabrik dalam negeri, mulai awal bulan depan. *
Editor: Ade Irwansyah