Topcareer.id – Bulan puasa, gorengan menjadi teman berbuka favorit banyak orang selain kolak atau es sirop. Ya, gorengan satu jenis makanan yang begitu dekat dengan kita.
Bahan makanan apapun yang digoreng, terasa sedap dan lezat, terutama sebagai camilan. Tapi, seperti kita ketahui, gorengan tidak baik untuk kesehatan tubuh. Risiko seperti serangan kolesterol jahat dan susah diet menjadi sedikit dari banyak alasan untuk sebaiknya kita tidak sering-sering memakan gorengan.
Karena kandungan minyak pada gorengan begitu menakutkan, berbagai upaya harus dilakukan agar gorengan yang kita buat tidak terlalu berminyak atau bahkan bebas minyak. Mungkinkah bisa seperti itu? Tentu saja, selama kamu mengikuti pedoman dari Cooking Light berikut.
Baca juga: Awas Kanker! Mulailah Kurangi 5 Makanan Ini
1.Jaga kebersihan minyak.
Bukan berarti setiap kali menggoreng kamu harus langsung membuang minyak yang telah dipakai. Masih boleh dipakai kok beberapa kali lagi, asalkan kamu rajin membuang kotoran yang sudah menumpuk di dasar penggorengan dengan menggunakan sendok berlubang. Sisa gorengan yang terbakar berkali-kali akan mencemari makanan sekaligus merusak rasa.
2.Buat adonan pelapis yang baik.
Siapa tidak menyukai kulit gorengan? Rasanya lezat dan juga renyah. Tapi, perlu diketahui, bahwa kulit gorengan yang dibuat dari tepung terigu (gluten) adalah bagian yang paling banyak menyerap minyak. Pilihan terbaik adalah menggunakan tepung gluten-free seperti terdapat pada tepung jagung dan tepung beras. Atau kamu bisa membuat adonan yang dicampur dengan air berkarbonasi. Gelembung gas yang dihasilkan dapat menghambat penyerapan minyak.
3.Gunakan prinsip berimbang.
Gorengan yang kamu buat boleh saja berminyak. Tapi, dengan memadukannya dengan makanan sehat seperti salad, maka gorengan tidak akan “terlalu berminyak” atau lebih sehat.
4.Pilih minyak yang bersahabat dengan jantung dan memiliki titik asap tinggi.
Lihat catatan pada kotak nutrisi pada kemasan minyak goreng kamu. Titik asap tinggi pada tiap jenis minyak goreng berbeda. Untuk minyak goreng yang terbuat dari kelapa dan kelapa sawit, titik asap tingginya 230 derajat Celsius. Semakin tinggi semakin bagus, seperti pada minyak goreng dari biji bunga matahari yang memiliki titik asap tinggi 246 derajat Celsius.
Baca trik lain di halaman berikutnya>>
5. Panaskan minyak pada temperatur yang tepat.
Gunakan termometer khusus untuk mengecek temperatur minyak. Mulai menggoreng ketika temperatur minyak sudah cukup panas (sekitar 180 derajat Celsius) agar proses menggoreng tidak terlalu lama.
6. Jaga kestabilan temperatur minyak selama proses memasak.
Temperatur yang tidak stabil meningkatkan risiko penyerapan minyak berlebih. Tidak hanya menambah lemak, tapi gorengan pun jadi basah atau tidak garing. Awasi perubahan temperatur dengan termometer selama proses memasak.
Baca juga: Bisakah Virus Corona Menular Melalui Makanan?
7. Gunakan air soda untuk merendam makanan sebelum digoreng.
Selain dicampur pada adonan, air berkarbonasi atau air soda juga bisa digunakan untuk merendam atau mencelupkan makanan sebelum digoreng. Fungsinya sama, yakni mengurangi penyerapan minyak.
8. Tiriskan gorengan di atas kertas serap.
Gunakan kertas serap untuk mengalasi gorengan yang baru diangkat selama satu atau dua menit. Dengan cara ini, setiap kelebihan minyak tidak melekat dan meresap ke dalam makanan. * Dari berbagai sumber