Topcareer.id – YouTube memperoleh lebih dari USD4,04 miliar pendapatan iklan untuk kuartal pertamanya tahun 2020 ini meskipun terjadi penurunan penjualan iklan setelah pandemi virus corona melanda Amerika Serikat pada bulan Maret, juga seluruh dunia.
Pendaptan Youtube itu berdasar laporan pendaptan Kuartal I dari perusahaan induknya, Alphabet, Selasa (28/4/2020) lalu.
Secara keseluruhan, YouTube menyumbang hampir 10% dari USD41,16 miliar untuk Alphabet dalam penjualan Q1. Penjualan Q1 di YouTube senilai USD4,04 miliar menandai peningkatan 33% dari tahun sebelumnya, namun lebih sedikit dari yang terjadi pada kuartal terakhir tahun 2019, dengan laporan pendapatan USD4,72 miliar.
Situs video dominan internet menghasilkan lebih dari USD15 miliar pendapatan tahun lalu, Alphabet melaporkan pada awal Februari, menandai pertama kalinya raksasa teknologi itu berbagi kinerja YouTube.
Penjualan triwulanan YouTube tidak termasuk pendapatan dari TV YouTube, layanan streaming TV langsung senilai USD50 per bulan.
Harga saham Alphabet naik 3,4% di awal perdagangan setelah jam kerja, setelah perusahaan melampaui estimasi analis sebesar USD40,29 miliar pada pendapatan Q1.
Chief Financial Officer Ruth Porat memperingatkan pada Selasa bahwa pendapatan iklan perusahaan terkena dampak pada bulan Maret oleh pandemi Covid-19.
Baca Juga: 7 Bahaya Tersembunyi Saat Kerja Dari Rumah
“Kinerja kuat selama dua bulan pertama kuartal ini, tetapi kemudian pada bulan Maret kami mengalami penurunan signifikan dalam pendapatan iklan,” kata Porat. “Kami mempertajam fokus kami pada pelaksanaan yang lebih efisien, sambil terus berinvestasi dalam peluang jangka panjang kami.”
Sejak mengakuisisi YouTube dengan nilai USD1,65 miliar pada tahun 2006, Google, hingga awal tahun ini, menjaga dengan ketat berapa banyak kontribusi situs terhadap bisnis iklannya yang masif.
Dengan sendirinya, pendapatan iklan 2019 YouTube sebesar USD15,15 miliar datang sekitar USD5 miliar dari apa yang didapat Netflix tahun lalu. *
Editor: Ade Irwansyah
