Topcareer.id – Jika kamu seorang manajer, bisakah kamu menjaga hubungan dengan karyawanmu saat mereka harus bekerja jarak jauh akibat pandemi virus corona?
Tentu kamu harus memikirkan bagaimana cara terbaik untuk berkomunikasi dengan mereka, serta bagaimana memantau produktivitas mereka tanpa memata-matai atau mengganggu kinerja mereka.
Dikutip dari insperity.com, Senin (11/5/2020), berikut beberapa hal yang mencegahmu terhindar dari mikro manajemen dalam menjaga karyawan saat bekerja dari rumah.
Jangan khawatir mereka tidak bekerja
Penelitian menunjukkan bahwa stereotip tentang pekerja remote yang hanya duduk-duduk di sofa dengan laptop benar-benar sangat tidak adil.
Orang yang bekerja di luar kantor kebanyakan lebih rajin. Menurut data dari laporan State of the American Workplace Gallup, pekerja jarak jauh atau remote worker mencatat rata-rata empat jam lebih per minggu dari pada rekannya yang berada di kantor.
Jadi, dalam kebanyakan kasus, cobalah kesampingkan rasa takut bahwa karyawan yang bekerja dari rumah mengambil keuntungan dari pengaturan fleksibel mereka.
Pertimbangkan mereka untuk promosi atau reward
Meskipun produktivitasnya tinggi, karyawan jarak jauh lebih tidak banyak mendapatkan penghargaan berbasis kinerja dibandingkan dengan rekan kerja lainnya yang selalu berada di kantor.
Jadi, mulailah pertimbangkan mempromosikan atau memberi mereka reward. Pikirkanlah bahwa kinerja mereka juga layak mendapat kesempatan dan penghargaan.
Jangan harapkan mereka bekerja full 9 to 5
Salah satu keuntungan bekerja dari rumah adalah fleksibilitas. Beberapa orang mungkin baru akan bekerja setelah mengurus anak-anak, pasangannya, ataupun mengurus orang tuanya terlebih dulu. Sementara yang lainnya baru merasa lebih produktif sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam.
Jangan khawatir. Yang terpenting adalah di tengah fleksibilitas yang mereka miliki, mereka tetap mudah dihubungi untuk urusan pekerjaan.
Minta laporan jam kerja mereka
Mendapatkan timesheets yang akurat dari para pekerja jarak jauh bisa memberi kamu lebih banyak wawasan tentang produktivitas karyawan. Ini juga penting bagi karyawan yang memenuhi syarat untuk upah lembur.
Jangan biarkan mereka bekerja terlalu banyak
Karena bekerja dari rumah memiliki kecenderungan untuk bisa bekerja lebih lama, mereka berisiko kehabisan tenaga.
Jika kamu melihat bahwa salah satu dari karyawan kamu terlalu sering mencatat waktu ekstra, kamu harus mendorong mereka untuk meluangkan lebih banyak waktu untuk kegiatan pribadinya. Beberapa perusahaan bahkan menerapkan langkah-langkah untuk mendorong keseimbangan kehidupan-kerja bagi karyawan yang bekerja jarak jauh.
Minta mereka untuk video conference secara reguler
Para peneliti dari Arizona State membuktikan bahwa tim paling kreatif ketika mereka paling dekat satu sama lain. Ini dapat mengarahkan kamu untuk mengembangkan jadwal video conference reguler. Dalam sesi ini mereka bisa saling berbagi untuk mengatasi kendala-kendala yang dialami selama bekerja dari rumah.
Jangan jadikan kerja jarak jauh sebagai hadiah
Jennifer Robison dari Jurnal Bisnis Gallup memperingatkan agar tidak memperlakukan pekerjaan jarak jauh sebagai hadiah di organisasi.
Pertimbangkan sifat pekerjaan mereka. Apakah kamu benar-benar selalu membutuhkan mereka berada di kantor untuk menghasilkan ide dan mendukung orang lain di tim? Dan apakah mereka lebih bisa menghasilkan volume pekerjaan yang tinggi saat bekerja di rumah? Biarkan faktor-faktor itu menentukan di mana dan bagaimana staf kamu akan bekerja.
Editor: Feby Ferdian