TopCareerID

Kalimat Kerja Beracun yang Tak Boleh Dilontarkan saat Pandemi (Bagian 2)

Ilustrasi. (dok. Howstuffworks)

Topcareer.id – Ketika semua orang bekerja di rumah saat pandemi, ada perubahan dinamika tim dan komunikasi di tempat kerja.

Dengan jumlah stres yang banyak ketika kerja di bawah pandemi, penting untuk mempraktikkan kepekaan terhadap rekan kerja.

Fairygoodboos merilis beberapa kalimat soal kerjaan yang tidak sensitif dan kontraproduktif, serta beracun. Jangan sampai kalimat-kalimat ini terlontar begitu saja ke rekan kerjamu yang kini mengalami stres yang sama, saat kerja di rumah ketika pandemi melanda.

Bagian terakhir dari tulisan.

6. “Ini bukan pekerjaanmu, tetapi harus diselesaikan, jadi.”

Pada saat yang sama, kebutuhan untuk saling membantu satu sama lain bukanlah izin bagi perusahaan untuk mengambil keuntungan dari pekerja. Terutama ketika perusahaan bergulat dengan tenaga kerja yang lebih ramping.

Jika kamu diminta untuk menyerap sejumlah besar pekerjaan tambahan tanpa dibayar hanya karena “seseorang harus melakukannya,” itu bukan hal yang wajar.

7. “Mungkin saja kamu melewatkannya …”

Konteks sangat bermain di sini. Jika kamu mencoba untuk membantu dan memberitahu seseorang dengan info yang mungkin mereka lewatkan dengan jujur, tentu saja, lanjutkan. Tapi, jika pernyataanmu didorong oleh sikap pasif-agresif, atau cuma iseng saja, jangan lakukan. Ingat ini sedang pandemi.

8. “Mengapa kamu menggunakan cuti sekarang?”

Hanya karena kemampuan untuk pergi ke suatu tempat secara fisik telah dihapus, bukan berarti hakmu untuk mengambil cuti jadi enggak sah.

Bagi sebagian dari kita, kebutuhan untuk mengambil cuti justru muncul sekarang, salah satunya demi kesehatan mental.

9. “Apakah kamu melihat berita terbaru tentang XYZ?”

Kita semua memiliki akses ke informasi yang sama. Jadi biarkan orang lain mengelola sendiri kapan, bagaimana, dan seberapa banyak berita yang mereka akses.

10. “Kudengar kamu sakit. Apakah itu virus corona? ”

Mungkin kamu dekat dengan seseorang yang sering berbagi informasi atau simpati. Tetapi mengintip kesehatan orang lain tidaklah baik, bahkan sekarang.

Jika seseorang yang bekerja denganmu telah pulih dari Covid-19 dan mereka ingin membicarakannya, biarkan mereka memperkenalkan topik tersebut. Kalau tidak, itu bukan urusanmu.

Editor: Feby Ferdian

Exit mobile version