Topcareer.id – Bermain video game tampaknya membantu meningkatkan keterampilan ahli bedah, kata sebuah penelitian. Ada korelasi yang kuat antara keterampilan video game dan kemampuan ahli bedah untuk melakukan operasi laparoskopi dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Surgery.
Laparoskopi dan operasi terkait melibatkan manipulasi instrumen melalui sayatan kecil atau pembukaan tubuh di mana gerakan ahli bedah dipandu dengan menonton layar televisi.
Mengutip Reuters, keterampilan video game dapat diterjemahkan ke dalam skor yang lebih tinggi pada tes keterampilan bedah dengan durasi satu setengah hari, dan korelasinya jauh lebih tinggi daripada hanya melakukan pelatihan standar ahli bedah dalam operasi laparoskopi.
Baca juga: Pengabdian Dokter Handoko Gunawan, 80 Tahun, Tangani Pasien Virus Corona
Sebanyak 33 ahli bedah dari Beth Israel Medical Center di New York yang berpartisipasi dalam penelitian ini, sembilan dokter yang pernah bermain video game setidaknya tiga jam per minggu membuat kesalahan 37 persen lebih sedikit, melakukan 27 persen lebih cepat operasi, dan mencetak 42 persen lebih baik dalam tes keterampilan bedah daripada 15 ahli bedah yang belum pernah bermain video game sebelumnya.
“Sangat mengejutkan bahwa permainan video game komersial adalah prediktor yang kuat untuk keterampilan bedah canggih,” kata profesor psikologi Universitas Negeri Iowa Douglas Gentile, salah satu penulis penelitian.
Ini mendukung penelitian sebelumnya bahwa video game dapat meningkatkan “keterampilan motorik halus, koordinasi mata-tangan, perhatian visual, persepsi kedalaman, dan kompetensi komputer,” kata studi tersebut.
“Video game dapat menjadi alat pengajaran praktis untuk membantu melatih ahli bedah,” kata penulis senior Dr. James Rosser dari Beth Israel.
Sementara ahli bedah dapat mengambil manfaat dari bermain video game, penelitian ini tidak mengijinkan para orang tua jika anak-anak mereka ingin bermain game berlebihan selama berjam-jam setiap hari. *
Editor: Ade Irwansyah