Topcareer.id – Shakespeare’s Globe Theater di London terancam tutup secara permanen akibat lockdown yang dilakukan negara untuk menghadapi penyebaran virus corona.
Ruang seni, sebuah rekonstruksi playhouse asli tempat William Shakespeare memamerkan karyanya yang paling terkenal, kini berada di ambang kebangkrutan sejak ditutup akibat pandemi COVID-19 bulan Maret 2020 lalu.
“Meskipun dikelola dengan baik, diatur dengan baik, dan dapat beroperasi tanpa subsidi publik, kami tidak akan dapat bertahan dari krisis ini,” anggota parlemen Inggris mendengar pernyataan dari pihak teater ketika mereka menimbang dampak COVID-19 pada industri kreatif.
Baca Juga: Dari Inggris Hingga Malaysia, Begini Idul Fitri Bakal Dirayakan Tahun Ini
Teater yang terkenal di dunia ini telah menerapkan “pemotongan biaya radikal” tetapi tidak memenuhi syarat untuk dana darurat yang tersedia untuk organisasi seni lainnya.
Globe tetap bertahan dari penjualan tiket dan sumbangan pribadi. “Kami adalah model untuk sektor seni non-subsidi, tetapi dalam menghadapi krisis seperti ini, tidak ada mekanisme untuk membantu kami.”ujar juru bicara teater pada parlemen Inggris.
Politisi Inggris berkumpul di belakang Globe dan lembaga seni lainnya, termasuk Julian Knight, yang mengatakan kepada rekan-rekannya, “Harta nasional yang menyerah pada COVID-19 ini akan menjadi tragedi.”
“Seperti banyak teater dan tempat di seluruh negeri, ia menghadapi perjuangan untuk bertahan hidup dan masa depan yang tidak pasti. Pencabutan lockdown tidak secara otomatis berarti ‘bisnis kembali seperti biasa’ untuk industri kreatif,” kata Knight.
Baca juga: New Normal, Pramugari Tak Dibolehkan Lagi Lakukan Ini Meski Pandemi Usai
Pemerintah Inggris harus mencari lebih banyak dana untuk menopang lanskap budaya tersebut dan melindungi masa lalu Inggris yang kaya sambil memberikan harapan kepada mereka yang mata pencahariannya bergantung padanya teater tersebut.
Shakespeare’s Globe Theater yang asli, tempat Shakespeare melakukan akting menjadi The Lord Chamberlain’s Men, terbakar pada tahun 1613 setelah membawakan lagu “Henry VIII.”
Teater dibangun kembali pada tahun 1997 di South Bank London, satu blok jalan dari temoat aslinya dan telah menarik lebih dari satu juta pengunjung per tahun.*(RW)