TopCareerID

Rekor, Internet Tercepat di Dunia 44,2 TB per Detik

Topcareer.id – Para peneliti yang berbasis di universitas Australia di Monash, Swinburne, dan RMIT mengatakan mereka telah menetapkan rekor kecepatan internet baru yaitu 44,2 Tbps (Terabyte per second), menurut sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal akses terbuka Nature Communications.

Secara teoritis, kecepatan itu cukup untuk mengunduh konten lebih dari 50 Blu-ray disc Ultra HD 100GB hanya dalam satu detik.

Apa yang menarik tentang penelitian ini adalah bahwa fiber optic standar tersebut mencapai lebih dari 75 km dengan menggunakan satu sumber chip terintegrasi, yang berarti ia berpotensi untuk mendapatkan manfaat dari infrastruktur fiber yang ada.

Koneksi uji fiber dilakukan antara kampus RMIT Melbourne City dan kampus Clayton dari Monash University, dan para peneliti mengatakan itu mencerminkan infrastruktur yang digunakan oleh National Broadband Network (NBN) Australia. Temuan ini mewakili “rekor dunia untuk bandwidth,” menurut Profesor Universitas David Moss, Swinburne, seperti dikutip dari The Verge, Selasa (26/5/2020).

Baca Juga: Teknologi Terkini Yang Mampu Mengubah Dunia

“Apa yang ditunjukkan penelitian kami adalah kemampuan fiber optic yang sudah kami miliki di bawah tanah, berkat proyek NBN untuk menjadi tulang punggung jaringan komunikasi sekarang dan di masa depan. Kami telah mengembangkan sesuatu yang scalable untuk memenuhi kebutuhan masa depan, “kata co-lead penulis penelitian dan dosen Universitas Monash, Bill Corcoran.

Kecepatan itu tercapai, berkat teknologi yang disebut micro comb, yang menawarkan cara yang lebih efisien dan ringkas untuk mengirimkan data. Micro comb ini ditempatkan di dalam serat kabel dalam uji coba lapangan.

Sekarang, para peneliti mengatakan tantangannya adalah mengubah teknologi menjadi sesuatu yang dapat digunakan dengan infrastruktur yang ada. “Jangka panjangnya, kami berharap dapat membuat chip fotonik terintegrasi yang dapat memungkinkan kecepatan data semacam ini dapat dicapai di seluruh tautan fiber optic yang ada dengan biaya minimal,” kata Profesor RMIT Arnan Mitchell.

Namun, kecil kemungkinan kamu bisa mengunduh game atau streaming film melalui koneksi 44,2 Tbps dalam waktu dekat. Jika teknologi tersebut akhirnya dikomersialkan, para peneliti mengatakan bahwa itu kemungkinan pertama kali digunakan untuk menghubungkan pusat data. Lagipula, koneksi internet gigabite telah tersedia selama bertahun-tahun, dan masih relatif jarang terlihat di rumah-rumah penduduk. Tetapi jika teknologinya cukup murah, maka para peneliti berharap suatu hari nanti bisa digunakan oleh masyarakat umum. * (RW)

Exit mobile version