Topcareer.id – Saat ini, Jawa Timur merupakan provinsi kedua dengan kasus Covid-19 terbanyak setelah DKI Jakarta, dengan jumlah pasien positif yang menyentuh angka 4.142 orang.
Hal ini membuat PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) mengelar rapid tes Covid-19 secara berkala di wilayah yang termasuk ke dalam zona merah tersebut.
“Kami akan melakukan sistem jemput bola dalam pelaksanaan bantuan rapid test gratis ini. Jadi tim kami bekerja sama dengan gugus tugas Pemerintah Daerah setempat akan datang langsung ke wilayah yang dianggap rawan penyebaran Covid-19,” jelas Direktur Utama Pelindo 3, Doso Agung dalam keterangan tertulis, Kamis (28/5/2020).
Pelindo 3 juga akan melakukan rapid test di pelabuhan Jangkar Situbondo Jawa Timur, pelabuhan penyeberangan Ketapang di Banyuwangi, serta akan langsung datang ke beberapa titik yang dianggap zona merah.
“Bantuan ini nantinya diperuntukkan masyarakat maritim di Jawa Timur yaitu pelaku logistik antar pulau, nelayan, masyarakat pesisir, warga di wilayah pelabuhan perikanan dan penyeberangan, hingga warga di pondok pesantren, serta masyarakat lainnya dengan dikoordinasikan bersama Pemerintah Provinsi Jatim dan BPPD,” ujarnya.
Ismail (40 tahun), salah satu warga nelayan pesisir setempat, sekaligus calon penumpang kapal tujuan Pulau Sapudi mengaku senang dengan adanya rapid test Covid-19 gratis.
Menurutnya, lokasi pemukiman yang jauh dari perkotaan membuat mereka sulit mendapatkan fasilitas tersebut, sementara mereka juga ingin memastikan kondisi di sekitar lingkungannya di tengah pandemi ini.
“Ini adalah pengalaman pertama saya ikut rapid test. Sebelumnya kami sama sekali belum pernah ikut, paling cuma tes suhu badan saja. Selain karena rumah saya jauh dari kota, harganya juga mahal rapid test itu,” ujar Ismail.
“Saya berterima kasih pada Pelindo 3 yang sudah membantu kami memberikan rapid test gratis ini untuk saya dan keluarga.”
Selain menggelar rapid test secara cuma-cuma, Pelindo juga terus memperkuat teknis penanganan Covid-19 melalui RS Pelindo 3, RS PHC Surabaya, yakni dengan membangun Laboratorium Swab PCR dan menambah fasilitas ruang isolasi dari 17 ruang menjadi 200 ruang.
Editor: Feby Ferdian
