Topcareer.id – Ketika hampir semua orang terjebak di rumah selama pandemi dan menghabiskan banyak waktu di media sosial, banyak brand yang menggunakan kesempatan itu untuk memasarkan produknya di media sosial.
Menurut agen pemasaran influencer Obviously, brand yang melakukan pemasaran di media sosial melihat adanya peningkatan keterlibatan pada posting Instagram yang disponsori oleh mereka (brand).
Dikutip dari Business Insider, hal itu memberikan insentif bagi brand sehingga akan terus membeli iklan, terutama karena itu lebih murah bagi mereka sekarang. Tetapi masih ada pertanyaan tentang bagaimana melanjutkan pemasaran tanpa membahayakan citra brand.
Mediakix, agensi influencer-marketing yang menghubungkan brand dengan influencer, baru-baru ini menerbitkan sebuah laporan yang menasihati merek tentang cara menggunakan media sosial.
Baca Juga: Makna Dibalik Warna Sebuah Logo Brand Ternama
Laporan itu mengatakan perusahaan harus terlibat dengan penggemar secara real time di media sosial dengan memanfaatkan layanan streaming langsung seperti Instagram Live, Facebook Live, dan Twitch untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan perubahan layanan. Brand-brand kini bersandar pada influencer untuk mendapatkan tone yang tepat.
“Ketika brand bekerja dengan influencer, mereka mengambil setiap produk dan mereka memasukkannya ke dalam konteks. Konteks mereka sekarang adalah mereka terjebak di rumah,” kata Vickie Segar, pendiri perusahaan pemasaran influencer Village.
Banyak merek yang berfokus pada filantropi atau amal dan membagikan pesan “feel good” dalam kampanye iklan terbaru.
Perusahaan ransel JanSport baru-baru ini menjalankan kampanye pemasaran influencer yang berfokus pada pemberian amal kepada perusahaan nirlaba World Central Kitchen.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Logo Sebuah Brand, Ini Alasannya
“Kami ingin benar-benar terhubung dengan siswa yang telantar dan juga mencoba memenuhi kebutuhan para siswa yang bergantung pada sekolah sebagai tempat yang aman, dan juga soal nutrisi,” kata Monica Rigali, direktur senior marketing di JanSport.
“Kami hanya ingin bertemu konsumen di mana mereka berada sekarang. Dan kita tahu mereka ada di TikTok mungkin lebih dari yang seharusnya. “
Dalam kategori lain dari iklan seperti iklan TV tradisional, merek seperti Toyota telah condong ke pesan “feel good” untuk menggantikan pesan yang lebih transaksional. * (RW)