TopCareerID

Mager? Tidur Siang Saja, Stres pun Hilang

Sumber foto: Shutterstock

Topcareer.id – Efek kesehatan yang merugikan soal gaya hidup mager (malas gerak) memang sudah terkenal. Imbas jangka pendeknya meliputi kecemasan, migrain, dan depresi.

Oleh karena itu, gantilah kebiasan mager dengan tidur siang. Kamu pun bakal memperoleh banyak manfaat.

Seiring waktu, ketidakaktifan yang berkepanjangan dapat menyebabkan kondisi kronis seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan bahkan berbagai bentuk kanker.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine, mengganti waktu mager yang lama dengan tidur siang dikaitkan dengan stres yang lebih rendah, suasana hati yang membaik, dan indeks massa tubuh yang lebih rendah (BMI).

Baca juga: Coba Sekali-kali untuk Malas, Itu Baik untuk Otakmu

Selain itu, ketika seseorang mengganti waktu mager mereka dengan aktivitas fisik ringan, maka mereka mempertahankan manfaat-manfaat tersebut untuk periode waktu yang lebih lama.

“Aktivitas ringan intensitasnya jauh lebih rendah daripada pergi ke gym atau berjalan kaki ke kantor, tetapi mengambil langkah-langkah ini untuk mencegah duduk dalam waktu lama mungkin berdampak,” jelas Jacob Meyer, penulis utama dan asisten profesor kinesiologi di Iowa State University, dilansir dari laman The Ladders.

“Aktivitas ringan dapat mencakup berjalan di sekitar rumah sambil berbicara di telepon, atau berdiri sambil menyiapkan makan malam. Orang-orang bahkan mungkin tidak menganggap beberapa dari aktivitas ini sebagai aktivitas fisik.”

Dengan semua yang terjadi sekarang, aktivitas ringan seperti itu adalah satu hal yang dapat kita kontrol atau kelola dan memiliki potensi untuk membantu kesehatan mental kita.

Berjalan jangan lari

Para peneliti mendukung tesis mereka dengan data yang dikumpulkan dalam Energy Balance Study dari University of South Carolina.

Peserta yang berusia antara 21 dan 35 tahun dipasangi alat ban lengan yang secara objektif mengukur pengeluaran energi, jumlah tidur, aktivitas fisik, dan waktu santai mereka selama sepuluh hari.

Subjek yang tidur daripada cuma duduk-duduk terbukti mampu memperbaiki suasana hati dan secara signifikan mengurangi risiko mengembangkan obesitas. Hal yang sama berlaku dua kali lipat bagi mereka yang mencapai aktivitas fisik ringan untuk menggantikan waktu santai.

“Bergerak lebih banyak dan duduk lebih sedikit adalah tantangan bagi banyak dari kita, bahkan sebelum negara-negara mulai mengeluarkan perintah tinggal di rumah,” kata penulis dalam makalah itu.

Meskipun ada gangguan pada pekerjaan kita sehari-hari dan rutinitas olahraga, ada beberapa perubahan halus yang dapat kita lakukan di rumah untuk membantu meningkatkan kesehatan mental kita.

Dengan atau tanpa pandemi, baiknya selalu menyesuaikan diri dengan gaya hidup sehat, sekaligus mengurangi berbagai kebiasaan buruk.

“Mengganti waktu santai dengan pekerjaan rumah atau kegiatan ringan lainnya adalah sesuatu yang mungkin dapat mereka lakukan lebih konsisten daripada berjalan selama satu jam,” lanjut Meyer.

Editor: Feby Ferdian

Exit mobile version