Tanda-tanda cedera
Menurut The Mayo Clinic, beberapa infeksi virus pada kehamilan, seperti cytomegalovirus dan virus Zika, diketahui terkait dengan kelainan pada plasenta, tetapi apakah ini terjadi dengan virus corona, belum diketahui.
Studi baru, yang diterbitkan 22 Mei di American Journal of Clinical Pathology, adalah salah satu yang terbesar dalam memeriksa plasenta pada wanita hamil dengan Covid-19. Di antara 16 wanita dalam penelitian ini, 15 melahirkan pada trimester ketiga, dan satu mengalami keguguran pada trimester kedua. Para peneliti masih belum tahu apakah keguguran itu terkait dengan infeksi Covid-19.
Para peneliti membandingkan plasenta dari 16 wanita hamil ini dengan Covid-19 dengan orang-orang dari 17.479 wanita tanpa Covid-19 yang memerlukan pemeriksaan plasenta, seringkali akibat kondisi yang berhubungan dengan kehamilan, seperti kelahiran prematur atau preeklampsia.
Sekitar 80% wanita dengan Covid-19 menunjukkan jenis cedera plasenta yang dikenal sebagai “malperfusi vaskular maternal,” yang merupakan tanda aliran darah yang tidak mencukupi antara ibu dan bayi karena pembuluh darah abnormal.
“Temuan kami menunjukkan banyak aliran darah tersumbat, dan banyak plasenta lebih kecil dari seharusnya,” kata Miller.
Pada wanita yang terjangkit Covid-19, para peneliti juga mengamati “trombi intervillous,” atau gumpalan darah di plasenta. Temuan ini sesuai dengan penelitian yang menunjukkan bahwa beberapa pasien dengan Covid-19 mengalami masalah pembekuan darah.
Editor: Feby Ferdian