TopCareerID

Panduan WHO untuk Kantor yang Ingin Gelar Meeting

Ilustrasi Rabu jadi hari paling populer untuk mengadakan rapat kerja.

Namun, menurut data dari Calendly, hari Rabu adalah hari paling populer untuk rapat kerja secara virtual atau langsung. (dok. TTruedigital)

Topcareer.id – Sebelum perusahaan atau bisnis membuka kantor-kantornya bersiap new normal, maka harus memastikan protokol kesehatan dan kebersihan terkait pencegahan Covid-19 berjalan baik. Termasuk juga ketika memang terpaksa menggelar rapat atau meeting dalam kondisi seperti ini.

Pada Maret lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan langkang-langkah berbiaya rendah untuk membantu mencegah penyebaran infeksi di tempat kerja, termasuk ketika hendak meeting.

Dalam paparan WHO itu, sebelum melakukan meeting atau pertemuan acara hendaknya periksa saran dari otoritas di komunitas tempat kamu berencana mengadakan pertemuan atau event, ikuti saran mereka. Kembangkan dan setujui rencana kesiapsiagaan untuk mencegah infeksi pada pertemuan atau acara meeting.

Baca juga: WHO: Butuh Waktu 5 Tahun agar Virus Corona Benar-Benar Terkendali

“Pertimbangkan apakah pertemuan atau acara tatap muka diperlukan. Bisakah itu diganti dengan teleconference atau acara online? Dapatkah pertemuan atau acara dikurangi sehingga lebih sedikit orang yang hadir?” tulis WHO.

Selain itu, pastikan dan verifikasi saluran informasi dan komunikasi terlebih dahulu dengan mitra utama seperti otoritas kesehatan dan perawatan kesehatan masyarakat.

Jangan lupa untuk memesan lebih dulu persediaan dan bahan yang memadai, termasuk tisu dan pembersih tangan untuk semua peserta meeting. Sediakan masker bedah untuk menawarkan kepada siapa saja yang mengalami gejala pernapasan.

Baca juga: WHO: Tidak Ada Bukti Seseorang Kebal Virus Corona, Walaupun Sudah Sembuh

Beri tahu peserta terlebih dahulu bahwa jika mereka memiliki gejala atau merasa tidak sehat, mereka tidak boleh hadir.

“Pastikan semua penyelenggara, peserta, katering dan pengunjung di acara memberikan kontak detail: nomor telepon seluler, email dan alamat tempat mereka tinggal. Nyatakan bahwa rincian itu akan dibagikan dengan otoritas kesehatan masyarakat setempat jika ada peserta sakit dengan dugaan penyakit menular. Jika mereka tidak akan setuju dengan ini, mereka tidak bisa menghadiri meeting.”

Baca juga: WHO Peringatkan Lompatan Kasus di Negara yang Longgarkan Lockdown

Perusahaan penyelenggara meeting juga harus mengembangkan rencana jika memang dalam meeting ditemukan peserta yang sakit atau memiliki gejala Covid-19.

Rencana ini harus mencakup setidaknya, identifikasi sebuah ruangan atau area di mana seseorang yang merasa tidak sehat atau memiliki gejala dapat berada terisolasi dengan aman.

“Memiliki rencana bagaimana mereka dapat dipindahkan dengan aman dari sana ke fasilitas kesehatan. Tahu apa yang harus dilakukan jika peserta rapat, anggota staf atau penyedia layanan tes positif untuk Covid-19 selama atau setelah rapat.”

WHO juga merekomendasikan untuk meletakkan botol berisi handsanitiser untuk pengganti cuci tangan agar tetap steril. Jika tersisa ruang besar, atur tempat duduk sehingga peserta setidaknya berjarak satu meter. Buka jendela dan pintu jika memungkinkan untuk memastikan tempat tersebut berventilasi baik. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version