TopCareerID

Teori Konspirasi, dan Cara Mengenalinya

Sumber foto: Shutterstock

Topcareer.id – Di tengah era serba cepat seperti sekarang ini, pemberitaan di segala bidang mengalir begitu deras. Tak hanya dari penyedia berita resmi, feeds media sosial atau obrolan ringan pun kerap jadi sumber utama penyebarannya.

Menariknya, beberapa teori konspirasi terkadang terselip di dalamnya, tentunya dengan berbagai penjelasan yang kerap bertentangan dengan berita-berita resmi yang ada.

Sebagai contoh, beberapa waktu lalu ada teori konspirasi yang menyebut jika penyanyi rock Avril Lavigne sebenarnya telah tewas, dan Avril yang saat ini adalah saudara kembarnya, Melissa yang diam-diam menyamar.

Saking santernya kabar itu, Avril sampai berkomentar lho. Dia mengaku tak habis pikir dengan orang-orang yang percaya akan karangan itu.

“Beberapa orang berpikir aku bukanlah aku yang sesungguhnya. Ini sangat aneh! Kenapa mereka bisa berpikir seperti itu?” ujar Avril Lavigne seperti dikutip dari Aceshowbiz, November 2018 silam.

Baca juga: Trik Unik Burger King agar Pelanggan Patuhi Social Distancing

Menariknya, meski terkadang tak masuk akal, namun ada saja orang yang mempercayainya. Kepercayaan berlebihan terhadap teori-teori ini bisa menyesatkan kamu, dan tentunya merugikan pihak yang jadi subjek cerita.

Seperti dikutip dari Lifehack, Selasa (2/6/2020), berikut beberapa sinyal jika berita yang kamu baca atau dengar adalah bagian dari teori konspirasi.

Yuk, kita pahami ciri-cirinya, supaya kamu lebih bijak dalam memroses informasi-informasi yang kamu dapat.

Gagasan kontradiktif
Biasanya, ide-ide yang saling bertentangan diserap ke dalam sebuah teori konspirasi. Jika satu benar, yang lain harus salah.

Kecurigaan jadi arah utama
Terlepas dari kontennya, orang-orang yang telah percaya teori konspirasi, cenderung akan mengabaikan sumber-sumber resmi.

Sekalipun kamu dapat menyangkal suatu informasi yang mendukung teori tersebut, sebagian orang masih akan mempercayai teori tersebut dengan berpikir, “Hmm, sepertinya ada yang tidak beres di sini.”

Menggambarkan niat jahat
Dalam sebuah teori konspirasi, biasanya ada cerita mengenai motivasi dari pihak yang berkuasa. Motivasinya biasanya sesuatu yang membuat kita khawatir. Orang-orang yang dianggap pahlawan juga sering dijebak oleh teori ini untuk ditempatkan sebagai korban.

Kebal terhadap bukti
Setiap bukti yang bertentangan dengan teori konspirasi, akan ditafsirkan sebagai kebohongan. Mereka akan berdalih bahwa orang yang berkuasa sedang mencoba untuk mendiskreditkan teori tersebut.

Keterkaitan secara acak
Kejadian yang bahkan terkadang tidak ada hubungannya dengan substansi teori konspirasi, akan ditafsirkan seolah-olah memiliki keterkaitan.

Bagaimana? Pernah dapat informasi yang punya ciri-ciri seperti di atas?

Editor: Feby Ferdian

Exit mobile version