TopCareerID

Siap New Normal? Ini Rekomendasi Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia

Ilustrasi. (dok. AFP)

Topcareer.id – Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) menyarankan sejumlah protokol ‘new normal’ atau adaptasi tatanan baru. Masyarakat diharapkan tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-hari sambil menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19.

Ketua Pengurus Pusat PDEI, dr M. Adib Khumaidi, SpOT, menjabarkan saran ‘New Normal’ sejumlah protokol kesehatan yang harus diperhatikan oleh pemerintah dan agar untuk dipatuhi oleh masyarakat untuk meningkatkan percepatan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

1. Meningkatkan upaya penanganan terintegrasi

Perlu ada upaya yang terintegrasi dan sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah (provinsi atau kabupaten/kota) serta antara pemerintah daerah provinsi dan kabupaten /kota. Upaya terintegrasi akan membuat strategi penangananan kewilayahan lebih baik dan efektif.

2. Penilaian kemampuan pelayanan kesehatan

Pemerintah pusat dan daerah harus melakukan mapping terkait dengan fasilitas kesehatan (Rumah Sakit dan Puskesmas/FKTP ), sarana prasarana (ICU, ruang isolasi, ventilator) serta jumlah SDM dengan kualifikasinya sesuai dengan standar penanganan Covid-19.

Baca juga: New Normal, Perusahaan Diminta Rekrut Kembali Karyawan yang Di-PHK

3. Melakukan asesmen

Asesmen terhadap kemampuan fasilitas kesehatan dan memisahkan secara tegas  fasilitas kesehatan khusus Covid dan Non Covid. Clustering (pembagian dan pengkhususan) rumah sakit/fasilitas pelayanan kesehatan yang akan secara efektif dapat melakukan perawatan pasien secara optimal, efisiensi ketersediaan ruang perawatan khusus, efisiensi sumber daya dan logistic juga meminimalkan potensi terjadinya penularan.

4. Perencanaan kontijensi

Memperbaiki strategi penanganan Covid-19 dengan melakukan kontijensi plan berbasis data epidemiologis dan medis serta membuat indikator dan parameter yang terukur secara objektif untuk menjadi basis acuan sistem-sistem yang akan dijalankan. “Melibatkan organisasi profesi kedokteran (IDI) dan kesehatan serta ahli di bidang epidemiologi unuk melakukan penilaian secara komprehensif.”

Baca lebih jauh di halaman berikutnya>>

5. Evaluasi

Evaluasi penanganan secara nasional dan per wilayah harus dibedakan sehingga fokus intervensi berdasar evaluasi berbasis data yang kuat serta memperhitungkan kearifan lokal dan karakter masyarakat di wilayah tersebut.

6. Kajian

Meminta kepada pemerintah untuk tidak langsung melangkah ke Adaptasi Tatanan Baru sebelum dilakukan kajian yang komprehensif dengan memperhatikan referensi epidemiologis dan medis serta membuat road map dan fase transisi dengan indikator yang terukur.

Baca juga: New Normal di Taman: Jaga Jarak dengan Gambar Lingkaran di Rumput

7. Peningkatan komunikasi

Meningkatkan  upaya komunikasi , informasi dan edukasi kepada masyarakat  terkait dengan protokol kesehatan di era pandemik Covid-19 serta upaya promotif preventif secara sistematis dan massif.

“Bisa dengan cara mengajak tokoh masyarakat, aparat pemerintahan di semua tingkatan serta melibatkan peran serta  masyarakat secara aktif untuk bersama-sama mengantisipasi penyebaran dan virus corona dengan mengubah perilaku hidup bersih dan sehat,”

Juga dengan menegakkan aturan-aturan dan protokol yang tegas, konsisten, sistematis dan terukur pada area potensial outbreak seperti pasar, pabrik, dan sebagainya.

8. Pertegas aturan

Mempertegas aturan kewajiban pemakaian masker, pengaturan jarak fisik dan sosial, mencegah terjadinya potensi kumpulan massa/keramaian, melalui informasi, edukasi dan memberikan sanksi yang tegas apabila ditemukan pelanggaran didalam segala aktivitas masyarakat. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version