Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Profesional

Belajar Kepemimpinan dari Serial Peaky Blinders

Serial Peaky Blinders

Topcareer.id – Walaupun Peaky Blinders merupakan film tentang mafia, namun film ini juga menawarkan banyak pelajaran komunikasi lainnya yang bisa diterapkan dalam pekerjaan atau berorganisasi di kehidupan nyata.

Ada pelajaran kepemimpinan dari salah satu tokoh utamanya, Thomas Shelby mengenai kepemimpinan yang ia lakukan.

Dikutip dari laman comms2point0.co.uk, Jumat (12/6/2020), berikut ini pelajaran yang bisa diambil dari Thomas Shelby.

Selalu punya rencana (dan kenali audiens)
Salah satu kekuatan yang dimiliki Thomas Shelby adalah pendekatan yang dipikirkan dengan baik, serta pengemasannya dengan strategi dan wawasan.

Secara khusus, ia benar-benar memahami audiensnya, baik itu internal, saingan, pemangku kepentingan utama, dan eksternal. Yang terpenting, dia tahu apa yang membuat orang bertindak, dan mengeksekusi strateginya dengan penuh percaya diri.

Berpikir besar
Keluarga Shelby tidak segan-segan melakukan tindakan berani mengambil resiko. Kreativitas dan keberanian adalah inti dari mengatasi masalah harian. Press release dan mengadakan pertemuan adalah dua kualitas yang dimiliki Shelby dalam banyak hal.

Buat kemitraan yang tepat
The Shelbys mahir membuat aliansi yang tepat untuk memajukan tujuan mereka, sert terhubung dengan banyak mitra yang tepat untuk bekerjasama menghasilkan lebih banyak hal.

Ketahui kekuatan sendiri
Setiap anggota klan Shelby memiliki peran yang jelas, baik itu Thomas (Kepala Strategi), Arthur (Kepala Enforcer), Polly (Voice of Reason), atau yang lainnya. Seseorang selalu punya ide hebat “di luar kotak.” Gunakan skill dan otak tim kamu untuk membantu mencapai tujuan dalam bernegosiasi dan taktik strategis.

Berdiri untuk dirimu sendiri
Thomas Shelby dan rekannya sangat menghargai diri mereka sendiri untuk membela apa yang mereka yakini, terlepas dari siapa mereka dan dari mana mereka berasal. Ia tidak ragu untuk mendengarkan ide dari bawahan dan rekan satu timnya.

Editor: Feby Ferdian

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply