TopCareerID

Tidak Ada Bukti Corona Ditularkan Melalui Cairan Tubuh Selain Batuk dan Bersin

Topcareer.id – Pandemi corona yang terus meluas telah membuat banyak orang mengalami ketakutan hingga kerap berpikir negatif. Berita-berita hoaks yang beredar juga kian memperburuk keadaan.

Tak jarang orang menggunakan pemikiran dan logikanya sendiri berdasarkan berita yang mungkin tidak seutuhnya mereka pahami lebih mendalam.

Misalnya dengan menganggap bahwa virus corona dapat ditularkan melalui keringat atau cairan tubuh lain yang bukan tetesan air liur atau percikan lendir dari hidung.

Yang perlu dipahami benar adalah Covid-19 merupakan penyakit gangguan pernapasan. Yang dilakukan untuk mencegah penularan virus hanyalah berfokus pada lendir dan tetesan yang dikeluarkan lewat batuk atau bersin.

Baca juga: Jurus Jitu Reisa Broto Cegah Penularan Covid-19 di Kantor

Tetapi bisakah virus corona ini disebarkan melalui cairan tubuh lainnya?

Jawaban singkatnya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, tidak ada cukup data dan bukti untuk diketahui secara pasti.

Namun, dari bukti yang ada, para ahli medis telah melakukan pengamatan tentang virus yang secara resmi disebut SARS-CoV-2 dan dijelaskan berikut ini:

Darah, tinja
RNA SARS-CoV-2 pada dua partikel ini telah terdeteksi, tetapi belum diketahui apakah virus dalam spesimen tersebut bisa menular.

Muntah, urin, ASI, semen (cairan bening pengantar sperma)
Menurut CDC, belum diketahui apakah cairan-cairan ini dari orang yang terinfeksi dapat mengandung SARS-CoV-2 yang menular.

Baca juga: Asalkan Disiplin Pakai Masker, Potensi Penularan Hanya 1,5%

Air mata
American Academy of Ophthalmology telah memberi peringatan bahwa ada kasus virus yang ditemukan dalam “sekresi mata” dari satu pasien Covid-19 yang juga menderita konjungtivitis (mata merah muda), radang bola mata dan kelopak mata. Namun masih belum ditemukan lagi air mata pasien Covid-19 yang mengandung SARS-CoV-2.

Keringat
Tidak ada bukti bahwa virus dapat disebarkan melalui keringat. Kecuali jika seseorang yang positif batuk atau bersin dan mengenai keringatnya, barulah kemungkinan transfer atau penularan virus bisa terjadi. Itu pun penyebab penularan adalah cairan dari batuk dan bersinnya, bukan dari keringatnya. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version