Topcareer.id – Sejak memasuki bulan Juli, ketika kamu berbelanja, maka kamu akan kesulitan mendapatkan kantong plastik untuk membawa belanjaan. Yam sejak Juli ini, penggunaan kantong plastik mulai dilarang oleh pemerintah.
Kantong plastik sejak lamam memang sudah menjadi masalah besar. Sekitar 80 juta kantong plastik mengotori lingkungan setiap tahun.
Rata-rata kantong plastik membutuhkan waktu 1.000 tahun untuk bisa terurai, artinya ini adalah masalah yang tidak akan hilang dalam waktu dekat. Oleh karena itu, orang-orang di seluruh dunia didorong untuk mengadopsi metode baru dalam membawa produk atau belanjaannya.
Nah, selain mencemari lingkungan, apa sih sebenarnya yang membuatnya begitu berbahaya?
Plastik menciptakan sampah
Di Australia, Otoritas Perlindungan Lingkungan Northern Territory menyatakan bahwa pengumpulan sampah yang kantong plastiknya merupakan kontributor utama, menelan biaya hingga USD 200 juta bagi pemerintah Australia setiap tahun.
Ini baru hanya di Australia saja, bagaimana jika seluruh negara di dunia tetap banyak yang menggunakan kantong plastik?
Karena itu, jika penggunaan kantong plastik berkurang, Ini akan membebaskan lingkungan dari bahan beracun dan masalah terkait lainnya yang disebabkan oleh penggunaan plastik yang berlebihan, serta membuat planet Bumi menjadi tempat yang lebih cantik untuk hidup.
Plastik membahayakan hewan
Karena kantong plastik itu ringan dan mudah mengambang, ini berarti mereka dapat menempuh jarak yang jauh ketika terbawa oleh oleh angin. Seringkali, kantong plastik akan jatuh di sepanjang pantai dan daerah habitat hewan lainnya, yang kemudian termakan oleh hewan.
Setelah bangkai hewan membusuk akibat tersedak atau keracunan plastik, kantung plastik biasanya kembali terlepas dan mengulang kembali prosesnya.
Menghapus penggunaan kantong plastik dari masyarakat tidak hanya akan mengurangi limbah plastik secara signifikan, itu juga akan membantu melindungi satwa liar. Menurut Animals Australia, sebuah badan amal kesejahteraan hewan nasional, sekitar 100.000 hewan terbunuh oleh kantong plastik setiap tahunnya.
Plastik itu mahal
Gagasan bahwa kantong plastik adalah barang gratis ketika melakukan kegiatan belanja di toko atau kegiatan lainnya adalah kekeliruan. Harga produksi sering dimasukkan ke dalam pajak dan biaya lainnya, yang berarti bahwa harga bahan makanan, pakaian, dan barang-barang lainnya meningkat menjadi faktor dalam biaya terkait ini.
Ini menunjukkan bahwa meskipun tas yang ramah lingkungan pada awalnya tampak lebih mahal, dalam jangka panjang tas tersebut akan lebih murah, sehingga semakin sering kamu menggunakannya, maka akan semakin sedikit pengeluaranmu untuk membayar kantong plastik.
Plastik mencemari tanah dan air
Kantong plastik ada di mana-mana. Lihatlah ke sekeliling dan kamu akan melihat bahwa kantong plastik adalah sampah yang paling umum. Mereka tersangkut di pepohonan, pagar, di sepanjang jalan, mengambang di air, tergeletak di tanah, di taman, hutan, di sekitar tong sampah, hanyut di pantai, dan di tempat lainnya.
Sampah kantong plastik bahkan telah menyebabkan masalah besar di beberapa daerah. Misalnya, jutaan kantong plastik yang dibuang menyumbat saluran drainase air dan selokan di daerah perkotaan.
Alhasil, ketika hujan, jalan-jalan akan tergenang air hanya setelah beberapa menit pertama karena tidak dapat melewati saluran air yang tersumbat banyak sampah plastik.
Plastik berkontribusi terhadap perubahan iklim
Hanya sedikit orang yang menyadari bahwa setiap kali menerima tas belanjaan plastik sekali pakai di kasir toko, kamu secara aktif berpartisipasi dalam membuang energi dan menghabiskan sumber daya yang tidak terbarukan.
Mayoritas kantong plastik terbuat dari polietilen, zat yang berasal dari penyulingan minyak mentah dan pemrosesan gas alam. Minyak dan gas alam adalah sumber daya berbasis bahan bakar fosil yang tidak terbarukan dan dalam prosesnya, mengeluarkan gas rumah kaca, yang berkontribusi terhadap perubahan iklim global.
Produksi kantong plastik ini sangat intensif energi. Di Amerika Serikat saja, statistik mencapai hingga 12 juta barel minyak yang digunakan setiap tahun untuk menghasilkan lebih banyak kantong plastik.
Editor: Feby Ferdian