Topcareer.id – Keracunan makanan terjadi ketika orang mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi oleh bakteri, parasit, virus atau racun yang berbahaya. Gejala keracunan makanan yang biasa dikenali, yakni kram perut, diare, muntah, mual dan kehilangan nafsu makan.
Makanan tertentu lebih mungkin menyebabkan keracunan makanan daripada yang lain, terutama jika mereka disimpan, disiapkan atau dimasak dengan tidak tepat.
Dilansir dari laman Healthline, berikut adalah 9 makanan teratas yang paling mungkin menyebabkan keracunan makanan.
Baca juga: Tanaman Beracun yang Kita Santap
1. Unggas
Unggas mentah dan kurang matang seperti ayam, bebek dan kalkun memiliki risiko tinggi menyebabkan keracunan makanan. Ini terutama disebabkan oleh dua jenis bakteri, Campylobacter dan Salmonella, yang umumnya ditemukan di usus dan bulu burung ini.
Faktanya, penelitian dari Inggris, Amerika Serikat, dan Irlandia menemukan bahwa 41-84% ayam mentah yang dijual di supermarket terkontaminasi bakteri Campylobacter dan 4-5% terkontaminasi dengan Salmonella. Untuk mengurangi risiko, pastikan daging unggas dimasak sepenuhnya, jangan mencuci daging mentah, dan pastikan bahwa daging mentah tidak bersentuhan dengan peralatan dapur.
2. Ikan dan kerang
Ikan yang tidak disimpan pada suhu yang tepat memiliki risiko tinggi terkontaminasi histamin, racun yang diproduksi oleh bakteri dalam ikan. Histamin tidak dihancurkan oleh suhu memasak normal dan menghasilkan jenis keracunan makanan yang dikenal sebagai keracunan scombroid. Kerang seperti kerang, remis, tiram, juga memiliki risiko keracunan makanan.
Untuk mengurangi risiko, beli makanan laut yang dibeli di toko dan pastikan tetap dingin sebelum memasak. Pastikan ikan dimasak sampai matang, dan masak kerang, remis, dan tiram hingga cangkangnya terbuka. Buang kerang yang tidak terbuka.
Baca juga: Ini Efek Banyak Konsumsi Makanan Folat Non-alami
3. Susu yang tidak dipasteurisasi
Pasteurisasi adalah proses memanaskan cairan atau makanan untuk membunuh mikroorganisme berbahaya. Pasteurisasi membunuh bakteri dan parasit berbahaya seperti Brucella, Campylobacter, Cryptosporidium, E. coli, Listeria dan Salmonella.
Terlebih lagi, susu yang tidak dipasteurisasi setidaknya 150 kali lebih mungkin menyebabkan keracunan makanan dan 13 kali lebih mungkin menyebabkan rawat inap daripada produk susu pasteurisasi. Belilah produk yang dipasteurisasi. Simpan semua produk susu pada atau di bawah 40 ° F (5 ° C) dan buang susu yang sudah melewati tanggal penggunaannya.
4. Sayuran
Faktanya, buah-buahan dan sayuran telah menyebabkan sejumlah wabah keracunan makanan, terutama selada, bayam, kol, seledri dan tomat. Sayuran dapat terkontaminasi oleh bakteri berbahaya, seperti E. coli, Salmonella dan Listeria. Ini dapat terjadi di berbagai tahapan rantai pasokan.
Untuk meminimalkan risiko, selalu cuci daun salad dengan seksama sebelum makan. Jangan membeli kantong campuran salad yang basi, daun lembek dan hindari sayuran yang sudah dibiarkan lama pada suhu kamar. *
Editor: Ade Irwansyah