TopCareerID

Fakta di Balik Treadmill, Awalnya Alat Hukuman Narapidana di Inggris

Topcareer.id – Jika saat kamu berolahraga di atas treadmill terasa seperti siksaan, itu bukan kebetulan dan kamu tidak jauh dari kebenaran.

Pada tahun 1818, seorang insinyur sipil di Inggris bernama Sir William Cubitt merancang sebuah mesin yang disebut “thread-wheel” untuk mereformasi para narapidana yang keras kepala dan pemalas.

Para napi akan diperintahkan untuk menginjak 24 jari-jari roda kayuh besar. Saat jari-jari berputar, roda gigi digunakan untuk memompa air atau menghancurkan biji-bijian. (Karena itulah akhirnya diberi nama treadmill).

Setelah delapan jam yang melelahkan, para tahanan akan menghabiskan energi setara dengan mendaki setinggi sekitar 2,2 Kilometer. Pengerahan tenaga yang diforsir bagi para narapidana ini dikombinasikan dengan pola makan yang buruk, sering menyebabkan cedera dan penyakit, tetapi itu tidak menghentikan lembaga pemasyarakatan di seluruh Inggris dan Amerika Serikat untuk membeli mesin ini.

Baca Juga: 6 Fakta Unik tentang Otot yang Kamu Mungkin Belum Tahu

Pada tahun 1824, penjaga penjara James Hardie memuji perangkat itu karena berhasil menjinakkan narapidana yang ganas di New York. Selama bertahun-tahun, sipir Amerika berangsur-angsur berhenti menggunakan treadmill untuk mendukung tugas-tugas berat lainnya, seperti memetik kapas, memecahkan batu, atau meletakkan batu bata.

Di Inggris sendiri, treadmill bertahan hingga akhir abad ke-19, ketika akhirnya ditinggalkan karena terlalu kejam. Penggunaan treadmill dihapuskan di Inggris oleh Prisons Act of 1898. Mesin itu pun hilang dari sejarah.

Pada tahun 1952, ahli jantung dari Universitas Washington Dr. Robert A. Bruce pertama kali menggunakan treadmill untuk menguji fungsi jantung dan paru-paru pasien saat berolahraga. Setelah memasang elektrokardiogram (EKG) ke pasien, ia meminta mereka berlari di atas treadmill.

Sebuah treadmill untuk keperluan pribadi di rumah menjadi kenyataan pada tahun 1969 ketika William Staub, seorang insinyur mesin, membaca tentang manfaat berlari dalam buku Aerobik karya Dr. Kenneth H. Cooper.

Dia pun merancang prototipe treadmill yang simple dan mengirimkannya ke Dr. Cooper. Treadmill itu memungkinkan orang bahkan non-atlet sekalipun untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari olahraga. Treadmill pun kembali populer dan meraih kembali kejayaannya hingga sekarang.**(RW)

Exit mobile version