Topcareer.id – Secara kumulatif, Januari-Juni 2020, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia mencapai 3,09 juta kunjungan atau turun 59,96 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 7,72 juta kunjungan.
Hal itu seperti laporan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam ‘Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Nasional Juni 2020’ yang dirilis Senin, 3 Agustus 2020.
Menurut data BPS, jumlah kunjungan wisman ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 1,60 juta kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 746,02 ribu kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 741,33 ribu kunjungan.
Baca Juga: Kunjungan ke Kawasan Suku Baduy akan Dibatasi
“Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Juni 2020 mencapai 160,28 ribu kunjungan, mengalami penurunan sebesar 88,82 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada Juni 2019 yang berjumlah 1,43 juta kunjungan,” tulis laporan tersebut.
Selain itu, tulis BPS, jika dibandingkan dengan Mei 2020, jumlah kunjungan wisman Juni 2020 juga mengalami penurunan sebesar 2,06 persen.
Jumlah ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 1,46 ribu kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 49,47 ribu kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 109,36 ribu kunjungan.
Baca Juga: Dubai Buka Pintu Kunjungan Wisata
Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia yang datang melalui pintu masuk udara pada Juni 2020 mengalami penurunan sebesar 99,82 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
“Penurunan kunjungan wisman tersebut terjadi di seluruh pintu masuk udara. Persentase penurunan terendah tercatat di Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara sebesar 96,80 persen, diikuti Bandara Sultan Badarudin II, Sumatera Selatan sebesar 99,01 persen, dan Bandara Kualanamu, Sumatera Utara sebesar 99,50 persen.”
Sementara itu, Bandara Ngurah Rai, Bali; Bandara Husein Sastranegara, Jawa Barat; Bandara Minangkabau, Sumatera Barat; Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh; Bandara Ahmad Yani, Jawa Tengah; Bandara Supandio, Kalimantan Barat; dan Bandara Hasanuddin, Sulawesi Selatan mengalami penurunan sebesar 100,00 persen.**(RW)