TopCareerID

Lima Cara Mengurangi Sampah Plastik di Tengah Pandemi

Topcareer.id – Dengan meningkatnya aturan kebersihan, seperti wajib masker, kebiasaan mencuci tangan juga memakai sarung tangan sekali pakai di masa pandemi membuat kita semua kecanduan akan plastik. Kepedulian terhadap lingkungan menjadi hal di urutan sekian ketika pandemi datang.

Memenuhi kebiasaan aman lingkungan mungkin menjadi hal terakhir yang kamu pikirkan selama pandemi global, tetapi ada perubahan kecil yang dapat kita lakukan. Berikut upaya kecil untuk tetap menjaga lingkungan meski di tengah pandemi, seperti dalam laman Huffington Post.

1. Pilih sabun biasa daripada sabun cuci tangan dan hand sanitizer

Buang plastik sekali pakai jika memungkinkan, termasuk botol sabun dan botol pembersih tangan. Pada akhirnya, Nina Schrank, juru kampanye plastik untuk Greenpeace percaya bahwa lebih baik mencuci tangan secara teratur dengan sabun biasa daripada gel anti bakteri:

“Jika kamu dapat membeli sabun batangan dengan pembungkus minimal daripada multipak kemasan plastik, sarannya adalah untuk mencuci tangan dengan sabun. Dan tidak ada ketentuan bahwa harus cairan pencuci tangan dari botol plastik atau gel pompa,” kata dia.

Baca Juga: Akibat Pandemi, Dunia Kini Bertarung Melawan Sampah Medis Dan Plastik

2. Gunakan masker yang dapat digunakan kembali daripada yang sekali pakai

Masker wajah dan penutup wajah yang dapat digunakan kembali jauh lebih baik bagi lingkungan daripada masker wajah sekali pakai. Masker dari kain dapat dicuci dengan mesin, tetapi untuk opsi sekali pakai, setiap kali kamu membuangnya, kamu akan menghasilkan lebih banyak sampah.

“Selain biaya lingkungan karena membuang masker wajah, orang harus mempertimbangkan untuk membuangnya dengan aman,” jelas Jason Alexander, pendiri perusahaan sosial Rubbish Walks.

3. Jangan memakai sarung tangan sekali pakai dan batasi penggunaan tisu

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, tidak ada cukup bukti untuk merekomendasikan penggunaan sarung tangan secara teratur sebagai tindakan pencegahan dalam konteks Covid-19.

“Apa gunanya sarung tangan? Saat kamu berjalan-jalan di supermarket, kamu dapat dengan mudah menyentuh hidung, mulut, dan mata dengan tangan yang bersarung tangan,” kata Profesor Sally Bloomfield, profesor kehormatan di London School of Hygiene and Tropical Medicine.

Baca Juga: Ingat, Masalah Sampah Bukan Hanya Plastik

Sarung tangan menghasilkan limbah lingkungan ekstra dan mencuci tangan secara teratur adalah cara yang tepat. Ini juga berlaku untuk tisu basah. “Tisu basah tidak dapat didaur ulang,” kata juru bicara Lembaga Konservasi Laut.

4. Hindari cangkir kopi sekali pakai dengan segala cara

Meski ada pernyataan yang dikoordinasikan oleh Greenpeace dan ditandatangani oleh ahli virologi, ahli epidemiologi, ahli biologi, akademisi, ahli kimia dan dokter yang menyarankan cangkir, botol, dan toples yang dapat digunakan kembali dan dicuci bersih dapat digunakan dengan aman tanpa menyebarkan virus, sebagian besar rantai besar mempertahankan kebijakan baru mereka.

Buat kopimu di rumah, kunjungi jaringan toko yang menerima mug yang dapat digunakan kembali, atau mungkin pertimbangkan untuk melewatkan kopi itu hari ini.

5. Pertimbangkan kembali caramu berbelanja dan memesan makanan

Bagi banyak orang, membeli bahan makanan secara online dan mengirimkannya telah menyelamatkan hidup, tetapi untuk beberapa seperti supermarket, restoran, dan takeaway, hal ini mungkin telah memicu kebiasaan buruk seperti mengantarkan dalam kantong plastik.

Selain pilihan belanja yang lebih cerdas, mengapa tidak mendukung pemasok dan produsen lokal juga? Berbelanja secara musiman dan cegah kelebihan sisa makanan dengan kotak sayur, atau beli langsung dari petani, pedagang grosir, dan tukang daging.**(RW)

Exit mobile version