Topcareer.id – Satu-dua kali, mendampingi anak belajar di rumah memang terasa menyenangkan. Tapi, apa jadinya jika kegiatan ini lantas diubah menjadi rutinitas harian?
Ya, akibat Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia, ada banyak perubahan yang terjadi di dalam berbagai aktivitas. Termasuk kegiatan belajar-mengajar.
Di Indonesia sendiri, sistem belajar di rumah telah diberlakukan sebagai salah satu langkah untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19.
Berbekal tugas, dan komunikasi dengan pihak guru via Internet, para siswa diminta untuk menjalani kegiatan sekolah dari rumah masing-masing.
Beberapa di antaranya, terutama yang masih kecil, didampingi oleh orang tua agar bisa mengerjakan tugasnya secara efektif.
Uniknya, terkait pendampingan ini, berbagai keluhan dari para orang tua pun mulai bermunculan. Sebagian keluhan itu bahkan viral dan menjadi perbincangan di dunia maya. Seperti curhatan dari seorang ibu berikut ini.
Ada juga lho yang nekat protes di WhatsApp Group ketika diberi tugas. Seperti beberapa postingan di bawah ini.
Berbekal beberapa keluhan yang viral tersebut, Topcareer.id mencoba menghubungi salah seorang ibu yang kebetulan telah mendampingi anaknya belajar selama beberapa bulan terakhir. Rupanya, ia pun memiliki keluhan yang nyaris sama.
“Sudah kehabisan kata-kata. Anakku dua, SD dan SMP, beda sifat, beda karakter, beda pelajaran. Hasilnya, Aku lebih sering merasakan sakit kepala dan mual-mual,” balas Dewi melalui pesan WhatsApp, belum lama ini.
Di media sosial sendiri, keluhan-keluhan semacam ini menuai berbagai tanggapan dari para netizen. Sebagian setuju dengan apa yang dikeluhkan, sementara sebagian lagi beranggapan jika mendampingi anak belajar memang merupakan bagian dari tugas orang tua.
Nah, kalau kamu lebih setuju pendapat yang mana?