Topcareer.id – Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor Indonesia pada Juli 2020, mencapai USD 10.466,8 juta atau turun USD 293,5 juta (2,73 persen) dibandingkan Juni 2020, dan dibandingkan Juli 2019 turun 32,55 persen.
Menurut Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto, hal tersebut disebabkan oleh turunnya nilai impor non migas USD 574,7 juta (5,70 persen), sementara impor migas naik USD 281,2 juta (41,53 persen).
“Peningkatan impor migas dipicu oleh bertambahnya impor minyak mentah senilai USD 212,7 juta (592,03 persen) dan hasil minyak senilai USD 91,2 juta (20,14 persen). Sementara nilai gas turun USD 22,7 juta (12,06 persen),” katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (18/8/2020).
Menurut laporan BPS, nilai impor kumulatif Januari–Juli 2020 tercatat USD 81.370,0 juta atau turun USD 16.866,6 juta (17,17 persen) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terjadi pada impor migas senilai USD 4.151,7 juta (32,85 persen) dan nonmigas senilai USD 12.714,9 juta (14,85 persen).
Baca juga: Wow, Jamu Indonesia Berhasil Tembus ke Arab Saudi
Penurunan impor migas disebabkan oleh turunnya impor minyak mentah senilai USD 936,2 juta (29,58 persen) dan hasil minyak senilai USD 3.235,8 juta (40,65 persen). Namun impor gas naik USD 20,3 juta (1,34 persen).
“Selama tiga belas bulan terakhir, nilai impor migas tertinggi tercatat di November 2019 dengan nilai mencapai USD 2.134,4 juta dan terendah terjadi di Mei 2020 senilai USD 657,5 juta.”
Sementara itu, impor nonmigas tertinggi tercatat di Juli 2019 senilai USD 13.770,4 juta dan terendah di Mei 2020 senilai USD 7.781,1 juta.
Dibandingkan bulan sebelumnya, volume impor Juli 2020 turun 169,5 ribu ton (1,47 persen). Penurunan disebabkan oleh berkurangnya volume impor nonmigas sebesar 940,9 ribu ton (10,15 persen), namun volume impor migas naik 771,4 ribu ton (34,57 persen).
Baca juga: Virus Corona Terdeteksi Pada Chicken Wings Asal Brazil
Sedangkan peningkatan volume impor migas dipicu oleh bertambahnya volume impor minyak mentah 785,9 ribu ton (382,96 persen) dan hasil minyak 67,7 ribu ton (4,58 persen). Sementara volume impor gas turun 82,2 ribu ton (15,02 persen).**(Feb)