Topcareer.id – Coca-Cola mengumumkan pada Jumat (28/8/2020) soal rencana restrukturisasi tenaga kerjanya, di mana akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) sukarela.
Coca Cola mengatakan akan menawarkan paket PHK sukarela kepada karyawan yang memenuhi syarat, dimulai sekitar 4.000 pekerja di Amerika Serikat, Kanada, dan Puerto Rico yang dipekerjakan pada atau sebelum 1 September 2017.
Dikutip dari CNBC, PHK sukarela ini diharapkan bisa membatasi jumlah pekerja di-PHK yang akan menyusul.
Perusahaan memperkirakan bahwa program pesangon global secara keseluruhan akan merugikan perusahaan USD350 juta hingga USD550 juta. Coca Cola sendiri memiliki sekitar 86.200 karyawan di seluruh dunia pada 31 Desember, di mana lebih dari 10.000 di antaranya berada di AS.
Baca Juga: Delta Air Lines Berencana PHK 1.941 Pilotnya
Di sisi operasi, sembilan divisi baru akan menggantikan 17 unit bisnis dan akan fokus pada penskalaan produk baru lebih cepat dan menghilangkan duplikasi sumber daya. Divisi usaha global dan investasi pembotolan Coca Cola tidak akan berubah.
Rencana restrukturisasi ini dilakukan saat perusahaan menyederhanakan portofolio minumannya untuk fokus pada merek yang lebih besar dan lebih populer.
Pandemi virus corona menyebabkan pendapatan kuartal kedua turun 33%, tetapi CEO James Quincey, yang telah memimpin perusahaan sejak 2017, mengatakan sedang mencoba untuk keluar dari krisis lebih kuat dari sebelumnya.
Perusahaan berencana untuk membangun unit operasi baru yang berfokus pada tingkat regional dan lokal yang akan bekerja sama dengan lima tim kepemimpinan pemasaran global, dibagi berdasarkan kategori.
Coca-Cola juga menciptakan unit baru yang didedikasikan untuk efisiensi dan memaksimalkan skala globalnya. Organisasi ini akan menangani manajemen data, analitik konsumen, dan e-commerce, serta akan bekerja dalam kemitraan dengan para pembotolannya.**(RW)
