Topcareer.id – Jika tidak mencapai kesepakatan pemotongan gaji dengan serikat pekerja, Delta Air Lines terpaksa harus menghentikan 1.941 pilotnya. Padahal, maskapai penerbangan Amerika Serikat yang menerima USD 25 miliar dalam bantuan federal ini dilarang memangkas pekerja hingga 30 September.
“Kami sudah enam bulan memasuki pandemi ini dan hanya 25% dari pendapatan kami yang pulih,” kata John Laughter, Wakil Presiden Senior Operasi Penerbangan Delta dalam sebuah memo kepada pilot, dikutip dari CNBC.
Musim panas ini, Delta memperingatkan 2.558 pilotnya tentang kemungkinan cuti. Jumlah itu sudah dikurangi karena lebih dari 1.800 pilot telah mengambil paket pensiun dini, tetapi Laughter memperingatkan bahwa itu tetap tidak cukup untuk menghindari cuti.
“Dengan sekitar 11.200 pilot aktif masih dalam daftar setelah keberangkatan 1 September (pensiun dini sukarela), kami kelebihan staf, dan kami dihadapkan pada keputusan yang sangat sulit,” tulisnya.
Laughter mengatakan surat akan keluar minggu ini untuk pilot yang dipekerjakan pada atau setelah 17 Juli 2017. Delta bulan lalu mengatakan pilot yang tersisa dapat menghindari cuti dengan pemotongan 15% untuk gaji minimum.
Baca juga: IATA Perkirakan Maskapai Penerbangan Kehilangan USD 84 Miliar pada 2020
Asosiasi Pilot Jalur Udara, yang mewakili pilot Delta, mendesak perusahaan tersebut untuk memberikan solusi. Sebelumnya mereka mengusulkan untuk menawarkan cuti sukarela kepada pilot dengan gaji sebagian, tetapi Delta dan serikat pekerja sejauh ini gagal mencapai kesepakatan.
“Sementara kita harus berbicara tentang solusi nyata untuk menyelamatkan pekerjaan, sebagian besar pilot junior Delta menghadapi ketidakpastian karier yang tidak perlu ketika ALPA telah menawarkan banyak pilihan sukarela kepada manajemen untuk mencegah terjadinya cuti,” kata juru bicara serikat pekerja dan pejabat pertama Delta Chris Riggins, dalam sebuah pernyataan.
“Belum terlambat bagi manajemen untuk menyelesaikan diskusi di meja perundingan dan membantu mengurangi kebutuhan untuk cuti.”
Laughter mengatakan perusahaan akan membutuhkan sekitar 9.450 pilot untuk musim panas 2021, di mana diperkirakan akan menjadi puncak penerbangan selama 12-18 bulan ke depan.**(Feb)
