Topcareer.id – Sampai akhir Agustus 2020, Satgas penanganan Covid-19 masih terus menghitung dan menganalisis kenaikan kasus yang cukup signifikan. Salah satunya terkait mobilitas terbaik.
“Bisa jadi kita juga melihat ada efek libur panjang, terutama di pulau jawa, apalagi mobilitas di pulau jawa cukup tinggi, terutama habis liburan panjang,” ucap Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, Dr. Dewi Nur Aisyah di kantor Graha BNPB, Jakarta, Rabu (2/9/2020).
“Adanya mobilitas penduduk yang tinggi juga meningkatkan resiko penularan, dan benar terlihatnya bukan setelah satu atau dua hari setelah liburan, tetapi manifestasinya ketika setelah ada gejala dan baru datang ke rumah sakit, ini tentu ada delay sekitar satu sampai dua minggu baru terlihat kenaikannya.”
Baca juga: Bahaya, Liburan Panjang Jadi Klaster Baru Covid-19
Dari data per 1 September 2020 di Indonesia, didapatkan angka sebagai berikut:
- Kasus aktif: 42.009 (23,7%)
- Kasus sembuh: 128.057 (72,1%)
- Kasus meninggal: 7.505 (4,2)
Indonesia masih berada di bawah rata-rata dunia untuk kasus aktif, yakni 23,7% dibandingkan kasus aktif dunia 26,6%. Ini berarti masih lebih baik.
Sedangkan untuk kasus kematian, Indonesia harus waspada karena berada di atas rata-rata dunia yaitu 4,2%, dibandingkan rata-rata dunia sebesar 3,34%.
Untuk kasus sembuh, Indonesia kembali lebih baik daripada rata-rata dunia di angka 72,1%. Sedangkan dunia mencatat angka rata-rata kesembuhan 69,9%
“Ketika jumlah kasusnya tinggi, kebutuhan terkait dengan penanganan kesehatan juga tinggi. Ini pasti kapasitas rumah sakit akan mulai overload, jadi kita tetap harus siaga jangan sampai tertular, tetap jaga kesehatan.” tambah Dr. Dewi.
Baca juga: Survei: 74% Orang di Dunia Bersedia Diimunisasi Vaksin Covid-19
Data yang disampaikan adalah data bulan ke bulan, karena itu landainya terlihat pelan. Namun, jika dilihat hari per hari, akan terlihat tinggi, dan ini merupakan warning, yang berarti protokol kesehatan tidak berjalan dengan benar.
Penanganan kesehatan di Indonesia belum mumpuni, jadi yang sebaiknya diupayakan adalah bagaimana caranya agar tidak sakit.
Untuk mencegahnya, semua orang disarankan untuk mematuhi protokol kesehatan 3M (Menggunakan masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak).
“Jika dilihat angka kesembuhan kita seperti ini, PR-nya adalah kita harus menjaga daya tahan tubuh, makan makanan bergizi, olahraga teratur dan istirahat yang cukup. Ini juga kunci untuk mempercepat kesembuhan.” ujar Dr. Dewi.**(Feb)